Thursday, September 29, 2016

Bagaimana Gambaran Surga dan Neraka Dalam Quran dan Hadits 4





Kata Pengantar

Tajuk di bawah ini bab ‘Dialog antara Malaikat dengan Penghuni Surga dan Neraka’ yang akan digambar disini adalah: Pendahuluan; Bercakap-cakap dengan Malaikat; Malaikat Dengan Penduduk Surga; Malaikat Dengan Penduduk Neraka; Penutup.


DIALOG ANTARA MALAIKAT DENGAN PENGHUNI SURGA DAN NERAKA


Pendahuluan


K

ita akan membahas tentang percakapan yang berlangsung di dalam surga dan neraka. Diharapkan, bahwa dengan apa yang telah dijelaskan kepada kita tentang surga dan neraka, kita dapat membayangkan peristiwa yang akan terjadi ketika kita mendatangi tempat tinggal kita di akhirat .

Quran tidak hanya menjelaskan tentang surga dan neraka, melainkan juga tentang percakapan dan dialog di antara penghuninya. Dan percakapan di dalam surga dan neraka dijelaskan berulang-ulang dalam Quran. Hal ini merupakan indikasi bahwa Allah ingin agar kita memperhatikan. Oleh karena itu, tugas kita adalah memperhatikannya, dengan harapan untuk mendapatkan surga dan berusaha untuk melindungi diri dari api neraka. Penjelasan ini diulang-ulang dalam Quran untuk membuat kita berpikir panjang dan merenunginya.

Dalam artikel berikut kita akan melihat beberapa jenis percakapan di dalam surga dan neraka. Mari kita mulai dengan percakapan antara malaikat dengan penduduk akhirat.


Bercakap-cakap dengan Malaikat

Malaikat hidup di antara manusia mulai dari kita lahir sampai akhir hidup kita. Mereka bertanggung jawab untuk memasukkan ruh ke dalam janin, mereka mencatat perbuatan baik dan buruk kita, dan mereka mencabut ruh dari tubuh kita pada saat kematian. Ketika kita memasuki tempat tinggal yang kekal, negeri akhirat, mereka pun bersama kita dan kita akan dapat berkomunikasi dengan mereka.


Malaikat Dengan Penduduk Surga




Tempat tinggal abadi bagi mereka yang telah menjalani kehidupan di dunia dengan sabar dalam menghadapi kesulitan, dan berusaha untuk menjadi orang shaleh di waktu mengalami kesulitan dan kemudahan, yang bersifat kekal, ialah tempat yang dikenal sebagai Jannah(Surga). Ketika para penduduknya baru memasukinya, para malaikat akan menyambut mereka. Para malaikat ini adalah penjaga gerbang Surga dan mereka akan berkata, "Masuklah ke dalam sini dengan damai karena kesabaran kalian!" Surga adalah tempat ketenangan abadi dan kebahagiaan utuh.

Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di dalamnya." (Quran 39:73)

Semua rasa kepedihan dan rasa sakit akan dihapuskan dari hati mereka. Mereka akan menjawab sambutan para malaikat dengan memuji Allah, dan percakapannya berlanjut:

"...mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran." Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan." (Quran 7:43)


Malaikat Dengan Penduduk Neraka




Percakapan yang berlangsung antara penduduk neraka dengan para malaikat sepenuhnya berbeda. Penghuni neraka akan merasakan pengalaman yang sangat berbeda dengan penduduk surga. Berbeda dengan penduduk surga yang menunggu dengan penuh semangat untuk dimasukkan ke dalam tempat tinggal abadi mereka, orang-orang yang ditakdirkan masuk Neraka harus digiring dan diseret-seret oleh para malaikat penjaga neraka untuk memasukinya. Seiring mereka dilemparkan ke dalamnya, para malaikat akan berkata, "Bukankah seorang pemberi peringatan sudah datang kepada kalian?"

hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan? Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala." (Quran 67: 8-10)

Namun ini bukan pertama kalinya para penghuni neraka bercakap-cakap dengan para malaikat. Ketika malaikat maut dan malaikat-malaikat yang membantunya berkumpul untuk mencabut ruh mereka, para malaikat itu bertanya dengan tegas,  “Di mana orang-orang yang kamu sembah selain Allah?” Dan tentunya tidak ada yang dapat menolongnya, termasuk orang-orang yang mereka sembah.

“...hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu) utusan Kami bertanya: "Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami," dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.” (Quran 7:37)

Setelah dibakar sekian lama di dalamnya, maka penghuni neraka mulai kehilangan harapan. Mereka telah berseru kepada Allah tetapi tidak ditanggapi, sehingga mereka mulai memohon-mohon kepada para malaikat penjaga neraka. “Kami mohon panggilkanlah Tuhanmu” kata mereka, “mintalah pada-Nya untuk meringankan hukuman kami.” Para malaikat menjawabnya dengan jawaban yang meningkatkan kekecewaan mereka.

Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka Jahannam: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari." Penjaga Jahannam berkata: "Dan apakah belum datang kepada kamu rasul-rasulmu dengan membawa keterangan-keterangan?" Mereka menjawab: "Benar, sudah datang". Penjaga-penjaga Jahannam berkata: "Berdo'alah kamu." Dan do'a orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka.” (Quran 40: 49-50)


Penutup

Demikianlah bagaimana gambaran Surga dan Neraka dalam Qur’an dan Hadits, khususnya  mengenai ‘Dialog antara Malaikat dengan Penghuni Surga dan Neraka’ yang kini dapat Anda bayangkan dan rasakan dalam alam pikiran dan alam bathin hati yang paling dalam setelah mengikuti paparan diatas.

Diberitahukannya dengan perantaraan firman-Nya dalam ayat Al-Qur’an  dan Hadits Rasul-Nya, hal itu sebagai peringatan dan pengetahuan kita bersama bahwa hidup di Dunia mempunyai konsekuensi-konsekuensi tertentu yaitu sebagai akibat pekerjaan yang kita lakukan dan kemudian dibalasi-Nya terhadap pekerjaan-pekerjaan itu berupa kepercayaan (paham dan iman yang dipegang), niat (tujuan dari melakukan sesuatu pekerjaan), amalan-amalan ibadah kepada-Nya dan terhadap sesama manusia dan lingkungan alam dan pekerjaan-pekerjaan lain yang kita lakukan di Dunia.

Semoga ada manfaatnya bagi kita bersama bahwa Surga dan Neraka itu sungguh benar adanya. Surga dapat diperoleh bagi yang beriman kepada-Nya dan disertai berbuat kebaikan yang diridhai-Nya selagi berada di Dunia ini. Neraka diperoleh bagi mereka yang tidak mempercayai-Nya bahkan ingkar atau masabodoh terhadap peringatan, ajaran, dan perintah-Nya dan pekerjaan-pekerjaan lain yang buruk (yang tidak diridhai-Nya). Billahit  Taufiq wal-Hidayah. AFM




Sumber: islamreligion.com; lampuislam.org
Share: