Info Mekkah News - Mari kita lanjutkan pembahasan mengenai surga dan kenikmatan-kenikmatan yang ada di dalamnya.
Juga, kehidupan dunia ini sangat singkat. Manusia hanya hidup di bumi ini untuk sementara waktu, dan sangat sedikit orang yang mencapai usia delapan puluh tahun.
Surga yang Kekal
Kebahagiaan dunia ini bersifat sementara kebahagiaan di surga bersifat abadi dan kekal. Ketika seseorang menikmati sesuatu di dunia ini, kesenangan yang dirasakannya hanyalah sebentar saja sampai pada akhirnya dia merasa bosan dan mencari sesuatu yang dirasanya lebih baik. Adapun kebahagiaan di surga, penghuninya tidak akan pernah merasa bosan dengan kenikmatan apapun di dalamnya, melainkan kenikmatannya akan meningkat setiap kali mereka merasakannya.
Sumber: Google.com |
"...Katakanlah : "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa... " (Quran 4:77)
Adapun dalam surga, penghuninya kekal dan akan hidup selamanya. Allah berfirman:
"...Perumpamaan syurga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman); mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula)..." (Quran 13:35)
"Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal..." (Quran 16:96)
“Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezki dari Kami yang tiada habis-habisnya." (Quran 38:54)
Kenikmatan yang Tiada Tara
Kenikmatan yang dirasakan penduduk surga, seperti pakaian, makanan, minuman, perhiasan, dan istana, adalah jauh berkali-kali lipat dibandingkan hal-hal yang sejenis dari dunia ini. Bahkan sebenarnya kita tidak bisa membandingkanna, karena seperti yang disabdakan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam bahwa bahkan ruang terkecil di surga itu lebih baik daripada dunia ini beserta isinya. Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
"Ruang seluas busur panah milik salah satu dari kalian di surga adalah lebih baik daripada segala hal yang disinari matahari.” (Mishkaat al-Masaabeeh 3/85, no. 5615)
Bebas dari segala Kotoran
Surga bebas dari semua jenis kotoran. Makanan dan minuman yang kita konsumsi di dunia ini akan kita keluarkan kembali dalam bentuk sesuatu yang kotor dan berbau tidak sedap. Jika seseorang minum anggur di dunia ini, ia akan kehilangan akal sehatnya. Wanita di dunia ini mengalami menstruasi dan melahirkan, yang menyebabkan rasa sakit. Surga bebas dari semua ketidaknyamanan ini: penghuni surga tidak akan buang air kecil atau buang air besar, tidak akan meludah, dan tidak pernah kelelahan. Anggur di surga, seperti yang dijelaskan oleh Sang Pencipta adalah:
"(Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum. Tidak ada dalam khamar (anggur) itu alkohol dan mereka tiada mabuk karenanya." (Quran 37: 46-47)
Air di surga tidak pernah keruh, dan susu di surga tidak pernah basi:
"... di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka..." (Quran 47:15)
Para wanita penghuni surga selalu perawan, bebas dari menstruasi, bebas dari perdarahan setelah melahirkan, dan semua hal-hal kotor lainnya yang diderita oleh perempuan di dunia ini. Mereka juga tidak pernah meludah, tidak membuang ingus, tubuh mereka selalu harum, mereka tidak pernah bertambah tua, dan mereka semua tidak pernah buang air besar atau buang air kecil. Allah berfirman:
"...untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya..." (Quran 2:25)
Ada seseorang yang pernah bertanya kepada Rasululah tentang bagaimanakah penduduk surga mengeluarkan makanan dan minuman yang telah mereka konsumsi, dan Rasulullah menjawab:
"Mereka mengeluarkannya dengan keringat yang keluar melalui kulit mereka, yang wanginya seperti misik, dan perut mereka semua ramping (tidak buncit)." (H.R Ibn Hibban)
Apa yang telah dijelaskan di atas hanyalah untuk memberikan sedikit gambaran tentang kehidupan di surga, tetapi sebagaimana firman Allah bahwa kenikmatan di dalamnya benar-benar tak diketahui:
"Tak seorangpun mengetahui berbagai ni'mat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan." (Quran 32:17)
Surga: Tidak Ada yang Sepertinya
Kenikmatan surga jauh di luar daya khayal dan gambaran apapun. Ini adalah sesuatu yang tidak pernah dikenal penduduk dunia; tidak peduli seberapa mewahnya kehidupan dunia, apa yang pernah dirasakan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kenikmatan surga. Seperti yang disebutkan dalam beberapa hadits, bahwa tidak ada yang seperti surga:
"Surga adalah cahaya yang berkilau, tanaman-tanaman yang harum, istana-istana yang menjulang, sungai-sungai yang mengalir, buah-buahan yang matang, istri-istri yang cantik dan berpakaian mewah, di tempat sukacita yang kekal, dalam rumah-rumah tinggi yang dengan indah dibangun." (H.R. Ibnu Majah, Ibnu Hibban)
Para sahabat bertanya kepada Rasulullah tentang bangunan surga dan beliau menjawab dengan penjelasan yang indah:
"Batu bata emas dan perak, semerbak wewangian misik, kerikil mutiara dan safir, dan tanah dari safron. Barangsiapa yang masuk ke dalamnya akan dipenuhi sukacita dan tidak akan pernah merasa sengsara; ia akan tinggal di sana selamanya dan tidak pernah mati; pakaian mereka tidak akan pernah pudar dan mereka akan selalu muda." (H.R. Ahmad, at-Tirmidzi, ad-Darimi)
Allah berfirman:
"Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar." (Quran 76:20)
Kenikmatan surga yang telah Allah sembunyikan dari kita berada di luar kemampuan kita untuk memahaminya. Rasulullah bersabda bahwa Allah berfirman:
"Aku telah menyiapkan bagi hamba-hamba-Ku apa yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terbayangkan oleh hati manusia.” Dan Allah juga berfirman:
"Tak seorangpun mengetahui berbagai ni'mat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan." (Quran 32:17)
Dalam riwayat lainnya:
"Jangan dikira tentang apa-apa yang telah diberitahu Allah kepada kalian; apa yang belum diberitahukan-Nya kepada kalian bahkan lebih besar lagi." (Shahih Muslim)
Sumber: Lampuislam.org