Info Mekkah News - Sahabat, Allah SWT menciptakan makhluk hidup di bumi ini tidak hanya manusia. Tetapi Allah SWT juga menciptakan makhluk lain, seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang.
Tahukah Sahabat, bahwa banyak riwayat hadits dari Rasulullah SAW yang menyebutkan betapa pentingnya posisi binatang dalam menentukan kita masuk surgakah atau neraka.
Sahabat mungkin pernah mendengar tentang kisah seorang wanita pezina yang masuk surga disebabkan memberi minum seekor anjing yang sedang kehausan sementara ia dalam keadaan bertobat dan akhirnya ia meninggal?
Atau kisah seorang wanita yang masuk neraka gara-gara mengikat seekor kucing dan tidak memberinya makan dan minum?
Sumber : ceritamu.com |
Di dalam Islam, ada beberapa adab yang harus dilakukan terhadap binatang.
1.Menyayangi binatang
Di rumah saya, ada tiga ekor kucing. Mereka bukan binatang peliharaan saya. Tetapi, sejak saya tinggal di rumah itu, kucing itu datang dan berkembang biak. Setiap hari, kami memberi mereka makan. Sebenarnya saya sangat terganggu karena kotoran mereka sungguh mengganggu penciuman. Tanaman saya juga terkadang menjadi mainan saat anak-anak mereka kecil.
Tetapi, ada satu pengalaman yang membuat saya harus berterima kasih kepada kucing-kucing ini. Karena jasa kucing, saya tahu ada ular yang akan masuk ke dalam rumah.
Kucing itu mengikuti ular itu kemana pun pergi. Dan saat itu saya melihatnya.
Alhamdulillah, ketika ular masuk ke dalam ruang tamu, tetangga saya bisa menangkapnya dan membunuhnya. Ular itu ular tanah dan berbisa.
Sejak itu, saya membiarkan kucing itu menjadi teman di rumah kami. Meski bau kotoran, asalkan mereka tidak membuang kotoran di mana-mana. Dan kebetulan mereka punya “WC” umum yang menjadi langganan mereka membuang kotoran. Saya tinggal menutupnya dengan tanah.
Begitulah binatang. Mereka tahu membalas jasa pada orang yang berbuat baik kepada mereka. Jika Allah ridla, maka balasannya tidak hanya kenikmatan di dunia tetapi juga di akhirat.
Janganlah kita seperti yang disampaikan dalam sebuah hadits di bawah ini,“Seekor semut pernah menggigit seorang nabi. Lalu, nabi tersebut membakar sarang semut tersebut. Maka Allah SWT menurunkan wahyu,”Karena kamu digigit seekor semut, kamu telah membakar seluruh makhluk yang sedang bertasbih.” (Shahih Bukhari Hadits No: 3019)
Binatang diciptakan Allah SWT. Mereka juga makhluk Allah seperti manusia. Mereka berdzikir bertasbih kepada Allah melebihi manusia yang terkadang melupakan Sang Penciptanya. Allah melarang kita membunuh semut dengan cara membakarnya, karena sesungguhnya yang menciptakan api adalah Allah dan berhak menghukum dengan api hanyalah Allah SWT.
Demikian juga kepada binatang yang lain. Berbuat baik kepada binatang merupakan akhlak mulia dan mungkin, suatu saat, binatang itu yang menolong kita dalam kesulitan.
2.Tidak menyakiti binatang
Sebagai orangtua, kita wajib memberikan nasihat kepada anak-anak kita agar mereka tidak berbuat zalim kepada binatang. Dan melarang mereka menggunakan ketapel untuk menangkap binatang.
Abdullah bin Mughaffal r.a. berkata,”Rasulullah SAW melarang bermain ketapel.”
Rasulullah SAW melarang kita bermain ketapel karena tidak hanya berbahaya kepada manusia, tetapi juga kepada binatang yang menjadi sasaran.
Ibnu Ja’far berkata dalam haditsnya bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya mainan tidak bisa membunuh binatang buruan dan tidak dapat melukai musuh. Tetapi ketapel bisa melukai mata dan mematahkan gigi.” (Shahih Muslim Hadits No: 1954).
Sungguh mengerikan dampak bermain ketapel ini. Jika yang kena binatang, apakah bisa dipastikan binatang itu tidak cacat atau bahkan mati? Jika kena teman bermain, sungguh akan menjadi hal yang mengerikan jika kena mata akan menyebabkan kecederaan berat hingga mengalami kebutaan. Begitu juga jika terkena pada anggota tubuh yang lain, bisa jadi membuat cacat atau kematian.
Selain itu juga, tidak menangkap binatang kemudian diadu, seperti adu jangkrik atau adu ayam. Apalagi jika ditambah dengan taruhan, dosanya berlipat ganda. Naudzubillah.
Nah, Sahabat, tentu kita juga ingin menjadi ahli surga bersama anak-anak kita, suami, keluarga dan orang-orang yang kita cintai. Kita tidak rela kan, jika amal ibadah kita akhirnya tidak diridlai Allah gara-gara menyakiti binatang. Yuk, sayangi binatang!
Referensi:
-Ustaz al-Kautsar. Cerita Haiwan Bercakap Dengan Rasulullah SAW. Malaysia. Edukids.
-M.M Amin M.M Noor. 2012. 25 Cerita teladan Islam. Malaysia. Ameen Educare.
Sumber : ummi-online.com