Info Mekkah News - Ini kisah nyata yang dituturkan oleh seorang Syekh yang terkenal di Mesir. Dia sedang mengendarai mobilnya dan melihat ada mobil di depannya. Di dalamnya ada seorang pemuda dan pacarnya. Mobil itu mengebut dan syekh ini berucap “La haula wa la quwwata illa billah.”
Seiring syekh ini mengemudi, dia melihat mobil itu mengalami kecelakaan karena menabrak sebuah truk. Syekh ini keluar dari mobilnya, menghampiri mobil si pemuda yang sudah hancur, kemudian dia menarik keluar pemuda itu. Dia menyadari bahwa pemuda itu sedang sekarat. Darah mengalir dari pelipis si pemuda. Jadi syekh itu menuntunnya “Nak, ucapkanlah La ilaha ilallah.” Tapi pemuda itu malah menengadahkan kepalanya sambil berkata “Aku benci dia." Setelah itu, kepalanya terkulai dan dia meninggal.
Jika kata-kata terakhir yang kita ucapkan adalah La ilaha ilallah, maka Alhamdulillah, tapi apakah itu kata-kata yang akan mengalir dari bibir kita?
Sumber: Lampuislam.org
Sumber: Google.com |
Ada insiden lainnya, sekumpulan pemuda Muslim di Mesir. Mereka ingin berpesta dan mabuk-mabukan, tapi mereka lupa membawa khamr-nya (minuman memabukkan). Jadi mereka memutuskan kembali untuk mengambil khamr (minuman memabukkan) itu. Tapi kecelakaan terjadi, dan dua orang di antara mereka berhasil keluar dari mobilnya. Salah seorang dari mereka melihat temannya, dan temannya terlihat baik-baik saja, tapi tiba-tiba dia mulai berkata “Aku tidak bisa menemui-Nya, aku tidak bisa menemui-Nya!” Temannya bertanya “Siapa?” Dia menjawab “Allah”, kemudian dia meninggal.
Sebuah kisah nyata lainnya, seorang businessman di pesawat. Tiba-tiba dia tidak bisa bernapas. Orang disampingnya merasa khawatir. Si businessman mulai memegangi kopernya, keadaannya semakin memburuk karena tidak bisa bernapas. Orang di sampingnya menyadari bahwa dia akan meninggal, sehingga dia berkata “Ucapkanlah La ilaha ilallah.” Tapi orang itu malah berkata “berikan aku kopernya! Berikan aku kopernya!” Orang di sampingnya menuntunnya lagi “Ucapkan La ilaha ilallah.” Tapi dia malah berkata “Tidak, berikan aku kopernya, segalanya ada di dalam koper itu, kekayaanku dan semuanya.” Dan ketika dia sudah mendapatkan kopernya, dia melihat orang disampingnya “Wahai saudaraku, kapanpun aku ingin mengucapkan kata-kata itu, aku tidak bisa mengucapkannya.” Kemudian dia meninggal.
Pada saat menjelang ajal, setan mendatangi kita dan kita melihat amal buruk kita. Jika kita banyak berbuat kejelekan ketika hidup, maka mungkin kita akan berkata “Aku tidak bisa bertemu Allah dengan amal ini, aku tidak bisa menemui-Nya seperti ini. Aku belum bertaubat, aku tidak ingin mati.” Dan apa kata-kata terakhir yang akan kita ucapkan? “Jangan, jangan, tunggu dulu, aku tidak mau bertemu dengan Allah, aku belum siap.”
Sebaliknya, orang-orang dengan akhir yang baik meninggal dengan begitu damai. Aku akan memberikanmu contohnya, yaitu Syekh Sharaawy dari Mesir. Dia seorang syekh yang terkenal, menjalani hidupnya untuk menyerukan orang-orang agar beriman dan bertakwa kepada Allah dan Rasul-Nya. Dia mencintai Rasulullah S.A.W. dan mengajarkan orang-orang agar mencintai Rasulullah S.A.W.
Anaknya bercerita bahwa pada saat Syekh Sharaawy menjelang wafat, dia melihat ke atas dan mengucapkan "Asyhadu an la ilaha ilallah (Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang patut disembah kecuali Allah)", kemudian dia tersenyum. Lalu dia mengucapkan"Wa ashyadu anna muhammadan rasulullah marhaban bi rasulillah (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, selamat datang wahai Rasul Allah)", kemudian barulah dia wafat.
Sumber: Lampuislam.org