Thursday, December 31, 2015

Jenis Golongan Inilah Yang Pada Hari Kiamat Akan Dipukul Oleh Palu Dari Besi

Info Mekkah News - Kengerian di akhir zaman kelak telah kita ketahui. Namun, mengapa masih banyak orang yang melakukan dosa. Bahkan, jumlah pelaku pembuat dosa kini semakin bertambah saja, bukan berkurang. Padahal, kita tidak pernah kapan dunia ini akan habis masanya.

Sumber : tribunnews.com
Tentunya orang yang berbuat dosa itu akan mendapatkan azab dari Allah SWT. Dan azab yang telah Allah sediakan bagi mereka, semua berbeda, tergantung perbuatan dosa apa yang mereka lakukan selama hidup di dunia. Azab itu bisa saja diberikan ketika masih di dunia, dan bisa pula ditangguhkan hingga nanti di akhir zaman.

Salah satu azab yang akan diterima oleh pelaku pembuat dosa ialah dipukul dengan palu dari besi pada akhir zaman. Siapakah orang-orang yang mendapatkan azab itu? Merekalah orang-orang kafir atau munafik.

Dari Anas RA, dari Nabi SAW, “Adapun orang kafir atau munafik, maka kedua malaikat tersebut bertanya kepadanya, ‘Apa jawabanmu tentang orang ini (Rasulullah SAW)?’ Dia mengatakan, ‘Aku tidak tahu. Aku mengatakan apa yang dikatakan orang-orang.’ Maka, kedua malaikat mengatakan, ‘Engkau tidak tahu? Engkau tidak membaca?’ Kemudia ia dipukul dengan palu dari besi, tepat di wajahnya. Dia lalu menjerit dengan jeritan yang sangat keras yang didengar seluruh penduduk bumi, kecuali dua golongan: jin dan manusia,” (HR. Muttafaqun ‘alaih). []

Sumber: 1001 Siksa Alam Kubur/Karya: Ust. Asan Sani ar Rafif/Penerbit: Kunci Iman



Sumber : islampos.com
Share:

Inilah Keajaiban - Keajaiban Saat Kiamat Terjadi

Info Mekkah News -Kiamat pasti akan terjadi. Itulah yang kita imani selama ini. Hal ini terbukti dengan telah terjadinya kiamat kecil, di mana kematian menimpa perorangan dan terjadi pula pada sekelompok manusia yang tinggal pada suatu daerah yang sama melalui sebuah bencana. Maka, kedatangan kiamat besar pun tidak diragukan lagi. Sebab, janji Allah itu pasti benar.


Jika kiamat kecil hanya menimpa beberapa daerah saja, lain halnya dengan kiamat besar. Ketika itu, seluruh dunia dan alam semesta ini akan hancur. Planet-planet sudah tidak beredar sesuai garis edarnya. Dan akan adanya keajaiban-keajaiban yang tidak biasa terjadi. Apakah itu?

Imam Ahmad menuturkan, Syuraih bercerita kepada kami, Falih bercerita kepada kami, dari Harits, dari Fudhail, dari Ziyad bin Sa’ad, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

Isa putra Maryam akan turun sebagai imam dan hakim yang adil, kemudian ia akan menghancurkan salib, membunuh babi dan mengembalikan perdamaian, pedang-pedang akan kembali ke dalam sarungnya, setiap yang beracun akan kembali ke tempat asalnya, langit akan menurunkan rezeki dan bumi akan mengeluarkan barakahnya sehingga seorang anak kecil akan bermain-main dengan seekor ular dan itu tidak akan membahayakannya, serigala menggembalakan kambing, singa mengembalakan sapi dan tidak membahayakannya.”

Hanya Ahmad yang meriwayatkan hadis ini. Sanad hadis ini kuat dan bagus. []

Referensi: Bencana dan Peperangan Akhir Zaman Sebagaimana Rasulullah SAW Kabarkan/Karya: Ibnu Katsir/Penerbit: Ummul Qura.



Sumber : islampos.com
Share:

Inilah 4 Golongan Lelaki Yang Akan Ditarik Wanita Masuk Ke Neraka. Lelaki Yuk Baca...

Info Mekkah News - Inilah 4 Golongan lelaki yang akan ditarik masuk neraka

1. Ayahnya

Jika seseorang yang bergelar ayah tidak mempedulikan anak perempuannya di dunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajarkan shalat, mengaji, dan sebagainya.

Dia membiarkan anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dangan hanya memberi kemewahan dunia saja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.
Sumber : ayo-berjilbab.blogspot.co.id

Duhai lelaki yg bergelar Ayah, bagaimanakah keadaan anak perempuanmu sekarang? Apakah kau mengajar shalat dan shaum (puasa) padanya? Menutup aurat? Pengetahuan agama? Jika tidak terpenuhi, maka bersedialah untuk menjadi bagian dari Neraka.

2. Suaminya

Apabila suami tidak mempedulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul bebas. Membiarkan istri berhias diri untuk lelaki yang bukan mahramnya.

Jika suami mendiam istri yang seperti itu walaupun suami adalah orang yang alim, suami adalah shalatnya yang tidak pernah bolong, suami adalah yang shaumnya tidak pernah lalai. Maka dia akan turut ditarik oleh isterinya bersama-sama ke dalam Neraka.

Duhai lelaki yang bergelar Suami, bagaimanakah keadaan istri tercinta sekarang? Dimanakah dia? Bagaimana akhlaknya? Jika tidak kau jaga mengikuti ketetapan Islam, maka terimalah keniscayaan yang kau akan sehidup semati bersamanya hingga Neraka.

3. Saudara Lelakinya

Apabila ayahnya sudah tiada, tanggungjawab menjaga kehormatan wanita jatuh pada saudara lelakinya (kakak, paman). Jika mereka hanya mementingkan keluarganya saja dan adik atau keponakannya dibiarkan dari ajaran Islam, maka tunggulah tarikan mereka di akhirat kelak.

Duhai lelaki yg mempunyai saudara perempuan, jangan hanya menjaga amalmu dan melupakan amanah yang lain. Karena kau juga akan pertanggungjawabkan diakhirat kelak.

4. Anak Lelakinya

Apabila seorang anak laki-laki tidak menasehati Ibunya perihal kelakuan yang tidak dibenarkan dalam Islam. Bila ibu membuat kemungkaran, mengumpat, memfitnah, mengunjing, maka anak itu akan ditanya dan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Dan bersama menemani ibunya di Neraka.

Duhai anak lelaki, sayangilah ibumu, nasihatilah dia jika bersalah atau lalai. Karena ibu juga insan biasa, tak lepas dari melakukan dosa. Selamatkanlah dia dari ancaman neraka, jika tidak, kau juga akan ditarik menjadi teman di dalamnya.


Betapa hebatnya tarikan wanita. Bukan saja di dunia, tapi juga di akhirat yang tak kalah hebat tarikannya. Maka, kaum lelaki yang bergelar ayah, suami, saudara atau anak harus memainkan peran mereka dengan baik.



Sumber : ayo-berjilbab.blogspot.co.id
Share:

Kisah Nyata : Anak Perempuan Yang Disiksa Karena Foto-Foto Di Facebook

Info Mekkah News - Asaalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ada seorang ibu yang bermimpi tentang keadaan anak perempuannya yang sudah meninggal satu minggu yang lalu (saat itu)..

Anak itu minta tolong kepada ibunya untuk menghapus semua foto-fotonya yang ada di facebook, dikarenakan sang anak itu tidak henti-hentinya disiksa oleh ALLAH Subhanahu Wata'ala, sebab semua foto-foto yang diunggah anak itu adalah foto-foto yang membuka aurat, semua orang melihat..
Semua orang memandang akan keelokan rupa dan auratnya..
Sumber : ayo-berjilbab.blogspot.co.id

Tetapi begitu sedihnya sang ibu itu, karena ia tidak tau alamat facebook dan kata sandinya,

Na'uzubillah...

Sungguh kasihan itu anak..


Semua Yang Bernyawa Pasti Akan Menjemput Kematian Suaru Saat Nanti ...

Siapa pun dia, kematian pasti akan menjemput..

Mungkin menjadi hal yang biasa jika kita mengunggah foto pribadi kita ke facebook, namun masalahnya foto yang seperti apa ? Layak dipublish kah (menurut agama) atau tidak..??

Karena semuanya akan dituntut pertanggung-jawaban kelak di Akhirat. Belum lagi foto-foto di facebook itu bisa didownload oleh siapa saja, siapa yang tau jika banyak orang yang mengunduh foto anda (yg mengumbar aurat), dan mungkin di antara mereka ada seorang blogger yang bisa saja mem-publish-nya kembali di blognya, dan akhirnya foto anda akan masyhur di dunia maya.

Bila seorang perempuan yang menggungah foto tidak senonohnya saja sudah disiksa, lalu bagaimana nasib seorang blogger yang memuat content-content dewasa di blognya..??

Tentunya akan lebih pedih lagi, harusnya begitu kan ??

Semoga kita terlindung dari segala hal yang bisa menyeret kita ke dalam siksa api neraka..

Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin..



Sumber : ayo-berjilbab.blogspot.co.id
Share:

Wednesday, December 30, 2015

Setelah Kita Mati, Kemanakah Roh Kita? Ini Jawabannya

Info Mekkah News - KEMATIAN merupakan perjalan akhir semua makhluk hidup yang ada di bumi ini, kelak akan dibangkitkan pada hari kiamat. Dan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah terhadap apa yang di perbuatnya di dunia.

Tapi, kenamakah Roh kita sebelum hari Kiamat datang? Roh kita berada di alam barzakh atau alam kubur sampai hari Kiamat itu tiba. Lalu, apa yang dilakukan rah di alam kubur? Di alam kubur telah menunggu malaikat Mungkar dan Nakir yang tugasnya untuk menayai roh.

Sumber : embunhati.com
Saat itu, roh kita akan ditanya oleh malaikat Mungkar dan Nakir. Jika kita mampu menjawab pertanyaan malaikat, maka kita akan ditunjukan temapat kita di surga. Dan sebaliknya, jika kita tidak mampu menjawab pertanyaan dari malaikat, maka ditunjukanlah tempatnya di neraka. Nauzubilah minzalik.

Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa: “Inilah tempatmu nanti (yaitu surga atau neraka) hingga hari kiamat yang akan datang,” (HR Muslim).

Maka beruntunglah orang-orang yang memaksimalkan hidupnya di dunia untuk berbuat kebaikan. Karena Allah akan menempatkan roh orang-orang yang beriman di temapat yang sebaik-baiknya di sisiNya.

Menurut sebagian ulama: “Roh orang-orang taat kepada Allah berada di antara langit dan bumi.”

Allah berfirman: “Apakah Kami (Allah) akan menjadikan mereka yang beriman dan beramal shaleh akan sama dengan golongan mereka yang merusak (penjahat) di permukaan bumi? Atau apakah kami akan menjadikan mereka yang takwa sama seperti mereka yang berdaosa?,” (QS Shad: 28).

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah tidak akan memberi balasan yang sama terhadap orang-orang yang beriman dan shaleh, dengan orang-orang semasa hidupnya berbuat kerusakan di bumi. Karena, Allah merupakan sebaik-baiknya hakim.


Sumber : islampos.com
Share:

Kisah Nyata : Istri Yang Berkhianat Pada Suami Dan Berzina Akibat Facebook


Info Mekkah News - Bismillahir-Rahmaanir-Rahim .. Berikut ini adalah sebuah kisah nyata. Ini adalah pengakuan seorang istri yang menulis pada note di facebooknya tentang dirinya yang terjebak perselingkuhan dan perzinaaan akibat sisi buruk facebook. Semoga kita semua bisa mendapat pelajaran yang berharga dari kisah ini :

ilustrasi/merdeka.com

"Pernikahanku dengan Rudi (nama samaran) sudah memasuki sepuluh tahun. Sampai saat itu hubunganku dengan Rudi sangat harmonis. Ditambah lagi dengan hadirnya tiga buah hati kami.

Namun, sebuah musibah dalam keluargaku mulai muncul ketika aku mengenal facebook. Karena jejaring sosial inilah impianku untuk membangun rumah tangga yang utuh berantakan. Aku yang sehari-hari hanya sebagai ibu rumah tangga tergoda dengan rayuan laki-laki lain melalui facebook.

Kisah ini bermula pada tahun 2009 ketika aku diperkenalkan oleh suamiku tentang facebook. Saat itu, aku yang hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga seakan mendapat hiburan baru. Suamiku pun senang karena melihatku yang tidak lagi jenuh sewaktu mengerjakan pekerjaan rumah dan menjaga anak-anak. Singkat cerita, setelah sebulan mengenal facebook, aku merasa tak ada yang istimewa pada jejaring sosial ini. Namun, setelah mengenal fitur chat (obrolan), aku mulai menikmatinya. Apalagi banyak yang ingin berkenalan denganku, baik itu laki-laki, maupun ibu-ibu. Wajahku memang ayu. Kulitku putih bersih. Saat ini usiaku sekitar 34 tahun. Aku memasang foto profil yang cukup menarik di facebook. Mungkin ini yang membuat banyak orang tertarik untuk berkenalan lebih jauh denganku.

Dari sekian banyak laki-laki yang menyapaku di facebook, ada beberapa lelaki yang mengaku tertarik kepadaku. Walaupun saat itu aku mengatakan bahwa aku sudah punya anak dan suami sehingga sebenarnya mereka tidak pantas untuk menyukaiku.

Awalnya aku bertekad untuk tidak tergoda dengan bujuk rayu sejumlah lelaki di facebook. Namun, setelah aku mengenal Salam (nama samaran), semuanya berubah. Salam adalah salah satu pejabat di perusahaan BUMN di Sulawesi Selatan. Salam benar-benar membuatku terpikat dan mampu menggoyahkan imanku. Bahasanya yang santun, dan caranya ia memberiku perhatian di facebook telah membuat hatiku luluh.

Setiap hari kami berbincang-bincang lewat facebook. Bahkan kami saling bertukar pikiran tentang rumah tangga kami masing-masing. Bisa dibilang kami saling curhat. Dari sinilah perasaan aneh itu muncul, baik dalam diri saya maupun dalam diri Salam. Akhirnya, Salam menyatakan rasa cintanya kepadaku lewat chat dan ingin berjumpa denganku.

Aku yang sejak awal sudah tertarik dengan Salam tak mampu menolaknya. Namun, aku masih malu-malu menyatakan rasa cinta ini kepadanya.

Setelah sekian bulan hanya chatting di facebook, kami pun sepakat untuk bertemu. Kami kemudian melakukan pertemuan di salah satu restoran di Makassar bagian barat. Saat itu Salam datang seorang diri, sementara aku membawa anak bungsuku.

Walaupun aku menyukainya, aku tak ingin pertemuan kami menimbulkan fitnah. Perasaanku deg-degan saat bertemu dengan Salam. Ia pun menyapaku dengan suara berat. Ada perasaan lain yag timbul di dalam hatiku. Di tempat itu, Salam pun kembali menyatakan ketertarikannya kepadaku. Aku pun menyatakan hal yang sama.

Pertemuan dengan Salam di restoran tersebut bukanlah hal yang terakhir. Sejak pertemuan itu, kami pun sering janjian untuk bertemu. Bahkan, kadang, aku bertemu dengan Salam seorang diri tanpa membawa anakku. Kebetulan di rumah aku memiliki seorang pembantu rumah tangga.

Rupanya, inilah awal dari keretakan rumah tanggaku dengan Rudi. Aku sudah mulai jarang di rumah tanpa sepengetahuan Rudi. Maklum, setiap hari Rudi bekerja mulai dari pagi hingga malam.

Sementara aku terkadang selalu bertemu dengan Salam dari siang hingga sore. Salam telah membuka mataku tentang indahnya dunia ini. Ia mengajak aku berjalan-jalan ke mall untuk shopping, wisata kuliner, dan mendatangi tempat-tempat hiburan lainnya. Ini semua kulakukan tanpa harus mengeluarkan uang. Aku seakan-akan sudah terjebak dalam kehidupan foya-foya dan gemerlap dunia.

Walaupun aku sering berfoya-foya dengan Salam, sikapku di rumah tetap seperti biasa. Aku tetap melayani suamiku ketika ia baru pulang dari kantor, termasuk mengurus pakaian dan makanannya saat ia akan ke kantor di pagi hari.

Setelah jalan bersama dengan Salam selama dua bulan, aku pun tak mampu menolak ajakan Salam untuk bertemu di hotel. Saat itu Salam sudah membooking salah satu kamar di salah satu hotel berbintang di Makassar.

Kira-kira pada pukul 11.00 malam, aku datang menemuinya di kamar itu. Setelah kami berbincang-bincang selama beberapa menit, aku tak kuasa ketika Salam memeluk tubuhku. Akhirnya, aku pun terjebak, dan rela melakukan hubungan suami istri dengan lelaki yang bukan suamiku sendiri.

Sejak peristiwa itu, kami sering melakukannya, berpindah-pindah dari satu hotel ke hotel yang lain. Aku pun begitu menikmati kehidupanku ini. Namun, hatiku setiap hari berteriak. Aku tak rela mengkhianati suamiku yang sudah memberiku tiga orang anak. Apalagi ia begitu baik dan begitu mempercayaiku. Ia pun sangat disenangi oleh keluargaku.

Aku ingin lepas dari kehidupan Salam yang harus kuakui telah memberi warna baru dalam hidupku. Ia pun mengaku tulus mencintaiku. Di depanku ia juga mengaku berdosa telah mengkhianati istrinya. Tapi, sama seperti aku, ia tak bisa meninggalkanku.

Hari-hari terus berlalu dan bulan-bulan pun silih berganti, sedangkan kehidupanku tak ada yang berubah. Aku dan Salam masih tetap jalan bersama. Bahkan, aku semakin takut kehilangannya. Namun, peribahasa yang mengatakan, "sepandai- pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga" telah terbukti kepada diriku.

Sepandai-pandainya aku menyembunyikan hubunganku dengan Salam, akhirnya ketahuan juga oleh suamiku. Aku ketahuan selingkuh setelah suamiku membaca SMS Salam yang berisi kata-kata mesra dari Salam. Ia pun memaksa aku untuk mengakuinya. Saat itu aku pun pasrah dan tak bisa berbuat apa-apa. Apalagi suamiku langsung menghubungi nomor ponsel Salam. Awalnya Salam membantah, dan mengatakan bahwa ia dan diriku hanya berteman.

Namun, setelah diancam oleh suamiku, Salam mengakuinya dan meminta maaf. Namun, suamiku sudah terlanjur sakit. Ia pun langsung menceraikanku. Saat ini aku dan Rudi masih dalam tahap perceraian.

Namun, dalam do'aku setiap selesai shalat, aku bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta'ala, kepada suamiku, kepada anak-anakku dan kepada keluargaku karena aku telah menyia-nyiakan cinta mereka. Aku ikhlas menerima ini semua atas konsekuensi dari perbuatanku sendiri. Namun, aku masih tetap berharap untuk bisa kembali bersama dengan Rudi, dan akan aku buktikan untuk menjadi istri yang baik."

Catatan : Sebenarnya teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia dalam kehidupannya sehari hari, tapi sayangnya, kita sendiri yang menyalahgunakan teknologi tersebut untuk hal-hal yang buruk. Sungguh, salah satu sumber perceraian terbesar di dunia saat ini adalah perselingkuhan via Facebook, Twitter, BBM, dan aplikasi-aplikasi sosial lainnya.

Jadi gunakanlah teknologi dengan bijak, serta hati-hatilah karena setan akan terus menggoda untuk menyesatkan diri kita semua. Gunakanlah jejaring sosial untuk mendapatkan keberkahan silaturahim, mencari ilmu yang bermanfaat, atau untuk berdakwah. Nasihat terutama untuk wanita, janganlah memasang foto yang memperlihatkan aurat sehingga menarik perhatian lawan jenis.

Terima kasih dan mudah mudahan artikel ini bermanfaat untuk kita.



Sumber : lampuislam.com
Share:

Manusia Diciptakan Dari Tanah Atau Sperma? Ini Jawabannya

Info Mekkah News - Mungkin banyak dari Kita belum mengetahui tentang Diciptakan dari apa Kita Ini? Yuk Simak Penjelasan Di bawah ini.

Pertanyaan:

Di satu ayat Al-Qur'an berfirman bahwa manusia diciptakan dari sperma/air mani dan di tempat lain disebutkan bahwa manusia diciptakan dari tanah. Apakah kedua ayat ini tidak bertentangan? Bagaimana Anda bisa membuktikan secara ilmiah bahwa manusia diciptakan dari tanah?

Dijawab oleh Dr. Zakir Naik dari irf.net
Sumber : google.com

1. Manusia diciptakan dari sperma dan tanah

Al-Qur'an menyebutkan bahwa awal mula manusia adalah dari setetes mani, dalam beberapa ayat termasuk ayat berikut dalam Surat Al-Qiyamah:
"Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim)?" [Al-Qur'an 75:37]

Al-Qur'an juga menyebutkan di beberapa ayat bahwa manusia tercipta dari tanah. Ayat berikut menjelaskan tentang asal-usul manusia:
"...maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah." [Al-Qur'an 22: 5]

Di zaman sekarang, kita mengetahui bahwa semua elemen yang ada dalam tubuh manusia, yaitu unsur-unsur penyusun tubuh manusia juga berasal dari tanah baik dalam jumlah kecil maupun besar. Itulah mengapa ketika jasad manusia dikuburkan, lama-lama jasadnya akan terurai dan menjadi tanah.
Inilah penjelasan ilmiah untuk ayat Al-Qur'an yang mengatakan bahwa manusia diciptakan dari tanah.

Dalam ayat-ayat yang lain, Al-Qur'an menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari sperma, sedangkan di ayat lainnya menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah. Namun hal ini bukanlah kontradiksi. Kontradiksi berarti pernyataan yang saling bertentangan dan tidak bisa keduanya benar secara bersamaan.


2. Manusia diciptakan dari air

Pada ayat-ayat lainnya Al-Qur'an juga menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari air. Misalnya dalam Surat Al-Furqan dijelaskan:
"Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air." [Al-Qur'an 25:54]
Ilmu sains telah membuktikan bahwa ketiga pernyataan ini adalah benar. Manusia memang diciptakan dari sperma, tanah, serta air. Bahkan sekitar 70 persen tubuh manusia terdiri dari air.


3. Jadi tidak kontradiksi dalam ayat-ayat ini

Misalkan saya mengatakan bahwa untuk membuat secangkir teh dibutuhkan secangkir air. Kemudian juga diperlukan bubuk teh. Dua pernyataan tadi tidak bertentangan karena baik air dan bubuk daun teh memang diperlukan untuk membuat secangkir teh. Selanjutnya jika saya ingin teh manis, saya dapat menambahkan gula. 

Dengan demikian seseorang tidak salah jika menyebut teh manis dibuat dari air. Begitu juga dia tidak salah bila menyebut bahwa teh manis dibuat dari bubuk teh. Jadi tidak ada kontradiksi dalam Al-Qur'an ketika dijelaskan bahwa manusia diciptakan dari sperma, tanah, dan air. 

Kontradiksi berarti dua konsep yang membicarakan objek yang sama namun saling bertentangan. Misalnya jika saya mengatakan bahwa Tuan Kumar adalah pria yang jujur, baik, dan penuh kasih, maka tidak ada kontradiksi disini. Tetapi jika saya mengatakan bahwa Tuan Kumar adalah orang yang selalu jujur ??tapi seringkali berbohong, maka itu adalah kontradiksi.


Sumber : lampuislam.org
Share:

Tuesday, December 29, 2015

Jangan Meremehkan Golongan Ini, Karena Golongan Ini Adalah Yang Mendapat Kemuliaan Di Mata Allah SWT

Info Mekkah News - Dalam hadist Sahih Bukhari diriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w sedang berjalan-jalan bersama para Sahabat pada suatu hari. Kemudian mereka melihat seseorang yang mempunyai kedudukan tinggi dan berpakaian mewah melintas. Rasulullah s.a.w bertanya kepada para Sahabat “Apa pendapat kalian tentang orang ini?” Mereka berkata “Jika dia berbicara, orang-orang akan mendengarkannya. Dan jika dia menjadi perantara mewakili orang lain, maka perwakilannya akan diterima. Lalu jika dia melamar siapapun untuk menikah, maka lamarannya juga pasti diterima.”

Sumber : cintasunnah.com
Kemudian Rasulullah s.a.w melihat orang lainnya lewat, tapi dia adalah orang yang miskin, berpakaian compang-camping, dan tentu saja tidak punya jabatan. Dan Rasulullah s.a.w bertanya “Bagaimana pendapat kalian tentang orang yang ini?” Mereka berkata “Jika dia berbicara, tidak ada yang akan mendengarkannya. Dan jika dia menjadi perantara mewakili orang lain, tidak ada yang mau menerima perwakilannya. Dan jika dia melamar siapapun untuk dinikahinya, maka lamarannya pasti ditolak.”

Rupanya Rasulullah s.a.w ingin menyampaikan suatu pelajaran. Rasulullah s.a.w bersabda “Tapi orang yang miskin tersebut lebih baik daripada seluruh bumi dipenuhi oleh orang yang kaya tadi.” Bayangkanlah, seseorang yang tidak punya harta, tidak diterima masyarakat, berkedudukan rendah lebih baik daripada seluruh bumi dipenuhi orang yang berkedudukan tinggi tadi.

Jadi disini Rasulullah s.a.w mendefinisikan kembali gagasan tentang kemuliaan seseorang. Dan Rasulullah s.a.w melakukan ini dalam beberapa kesempatan. Misalnya kita tahu bahwa Ibn Mas’ud r.a adalah seorang Sahabat r.a yang mulia. Namun dia begitu pendek, tubuhnya seperti kurcaci.

Dan pada suatu hari ketika Ibn Mas’ud r.a memanjat sebuah pohon untuk mendapatkan siwak dari pohon arak, angin menerpanya ketika dia memanjat. Dan para Sahabat tertawa karena kaki Ibn Mas’ud jadi kelihatan. Rasulullah s.a.w bertanya “Kenapa kalian tertawa?” Mereka berkata “Ya Rasulullah, kakinya begitu kurus seperti dua ranting kecil.” Dan Rasulullah s.a.w bersabda “Tapi kalian tidak mengerti. Kedua kakinya pada hari kiamat akan seberat Gunung Uhud.”

Dapatkah anda membayangkan itu? Di timbangan Allah s.w.t Yang Maha Adil, kedua kakinya akan seberat Gunung Uhud. Benar-benar suatu kemuliaan yang diberikan Allah s.w.t kepada Ibnu Mas’ud r.a.

Jadi ketika anda serba berkekurangan harta atau mungkin anda terlahir dalam keadaan lumpuh, janganlah berkecil hati. Anda tetap berkesempatan untuk menjadi seseorang yang mulia di mata Allah s.w.t.


Sumber ; lampuislam.org
Share:

Masyaallah, Ternyata Dosa Kecil Ini Buat Banyak Umat Muslim Masuk Neraka

Info Mekkah News - DI hari kiamat nanti, banyak umat Muslim yang dilemparkan ke dalam neraka. Mereka akan dibakar didalamnya untuk sekian waktu lamanya sebelum akhirnya dikeluarkan. Mengapa demikian? Alasannya adalah karena dosa-dosa yang seringkali diremehkan, yaitu dosa-dosa kecil. Kita seringkali tidak menganggapnya penting. Dalam hati kita berpikir “Itu hanya dosa kecil, tidak akan terlalu berpengaruh karena amal baikku masih banyak.” Mungkin kita menatap seorang wanita di jalan, atau kita mengambil barang milik teman kita dan tidak mengembalikannya, atau kita berbohong dan tidak menepati janji, dan kita meremehkan dosa-dosa tersebut.

Sumber : thayyiba.com
Kita terus-menerus melakukan dosa-dosa yang kita anggap kecil. Disanalah letak bahayanya. Sudah menjadi sifat manusia, ketika kita menganggap remeh suatu dosa, maka kita terus-menerus mengulangi hal tersebut sampai akhirnya dosa tersebut menjadi kebiasaan kita, karena kita tidak lagi menganggap dosa itu sebagai masalah besar. Dengan kata lain, kita menjadi tidak sensitif lagi dengan dosa tersebut.

Hal ini juga disabdakan Rasulullah s.a.w. Beliau dengan sedih bersabda “Banyak dari umatku yang akan masuk neraka karena mereka menganggap remeh dosa-dosa kecil, dengan demikian dosa tersebut menjadi kebiasaan mereka sehari-hari.”

Dan sayangnya sebagian Muslim memiliki harapan palsu bahwa Allah akan mengampuninya begitu saja, dan hal tersebut dijadikan alasan untuk melakukan dosa-dosa tersebut berulang kali. Berbuat dosa menjadi kebiasaan yang normal dalam hidup mereka seperti layaknya makan dan minum. Dosa-dosa ini tidak ada artinya lagi bagi mereka, malah mereka menganggapnya seakan-akan dosa tersebut halal dilakukan. Mereka berkata “Tidak apa-apa melakukan sedikit dosa, apa salahnya? Kenapa agama begitu sulit dan mengekang hidup kita?” Sungguh keliru pemikiran mereka. Orang-orang seperti itu haruslah sadar bahwa Allah s.w.t tidak bisa mereka bohongi. Tentu saja Allah s.w.t telah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka. Dan juga agama tidak membuat kehidupan kita sulit, justru agama diturunkan untuk membuat hidup kita menjadi lebih baik. Agama tidaklah sulit, melainkan kitalah yang membuatnya sulit pada diri sendiri.

Hal lain yang perlu diingat adalah, ketika kita melakukan dosa, maka sebenarnya kita menghancurkan karakter/akhlaq kita perlahan-lahan. Sebagai contoh, seringkali para orangtua mengingatkan pada anak-anaknya agar jangan berbohong. Ketika anak mereka ketahuan berbohong, maka para orangtua langsung memarahi atau menegur anak-anak mereka. Kenapa para orangtua bersikap begitu? Alasannya karena para orangtua khawatir. Mereka tidak mau anak mereka memiliki kebiasaan berbohong ketika dewasa nanti. Memiliki kebiasaan berbohong tentu dapat menimbulkan banyak dampak negatif bagi perkembangan si anak. Kebiasaan berbohong tersebut bisa berubah menjadi kebiasaan berbuat curang, kebiasaan mencuri, kebiasaan melakukan korupsi, dan hal-hal negatif lainnya. Begitu juga, Islam melarang kita melakukan dosa kecil karena alasan yang sama, agar kita tidak menjadikan dosa kecil itu menjadi kebiasaan kita dan menghancurkan akhlaq kita.


Sumber : lampuislam.org
Share:

Beginilah Gambaran Betapa Sakitnya Saat Sakaratul Maut

Info Mekkah News - Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda mengenai betapa sakitnya sakaratul maut, “Jika rasa sakit seujung rambut dari rasa sakit yang dialami oleh mayit, diletakkan di atas langit dan bumi, tentu penduduknya akan mati dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala.” Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam juga bersabda bahwa sakitnya sakaratul maut itu seperti kadar tiga ratus pukulan dengan pedang.


Diriwayatkan bahwa ketika Nabi Ibrahim meninggal, maka Allah subhanahu wa ta’ala berfirman kepadanya: “Bagaimana engkau menghadapi kematian wahai khalilullah?” Nabi Ibrahim menjawab: “Seperti besi pembakar daging yang diletakkan pada bulu basah, kemudian ditarik.”

Sumber: Syaamilquran.com

Dalam sebuah riwayat, Nabi Isa alaihissalam yang diberi mukjizat dapat menghidupkan orang mati, suatu ketika didatangi beberapa orang kafir. Untuk membuktikan kemukjizatannya, maka Nabi Isa disuruh menghidupkan kembali orang yang telah lama meninggal, sebab kalau menunjuk kuburan yang usianya belum lama, mereka khawatir bahwa yang dihidupkan kemungkinan belum benar-benar meninggal. Tantangan dari orang kafir itu kemudian diterima, dan mereka disuruh untuk memilih kuburan mana yang dikehendaki.


Lalu mereka menunjuk mayat Syam bin Nun. Maka Nabi Isa alaihissalam mendatangi kuburnya untuk shalat dua raka’at dan memohon kepada Allah. Maka dengan izin Allah, Syam bin Nun bangun dari dalam kuburnya, sedangkan rambut dan janggutnya dalam keadaan beruban. Nabi Isa bertanya, “Padahal waktu engkau masih hidup dulu tidak demikian (tidak beruban)?” Lalu Syam bin Nun menjawab, “Aku mendengar panggilanmu, dan mengira kiamat telah tiba. Maka tumbuh uban di rambut dan janggutku karena terkejut dan takut.” Nabi Isa bertanya, “Sejak berapa lama engkau telah meninggal?” Syam bin Nun menjawab, “Sejak empat ribu tahun yang lalu. Tetapi hingga kini pedihnya sakaratul maut belum juga hilang.”


Kendati umat terdahulu mengalami kepedihan seperti itu menjelang kematian, namun orang-orang mukmin tidak akan mengalami hal yang serupa. Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda: “Ruh seorang mukmin akan keluar dari jasadnya, seperti keluarnya rambut dari adonan tepung.”



Dalam sebuah keterangan diceritakan bahwa apabila Allah menghendaki mengambil ruh seorang mukmin, maka akan datang malaikat maut. Namun untuk mencabut ruhnya, sang malaikat mencari tempat termudah untuk melakukannya. Ketika malaikat maut ini ingin mengambil ruhnya lewat mulut, padahal mulut orang mukmin tersebut sering digunakan untuk berdzikir, maka akhirnya ia tidak jadi. Proses gagalnya pengambilan ruh ini kemudian dilaporkan oleh malaikat maut kepada Allah. Dan Allah lalu memerintahkan lagi untuk mengambilnya lewat anggota tubuh yang lain.



Anggota tubuh selanjutnya adalah tangan. Namun, saat ingin mengambil ruh dari anggota tubuh tersebut ternyata dilihat ada bekas perbuatan sedekah, menyantuni anak yatim, menulis ilmu, serta bekas memegang pedang untuk perang sabil, maka urunglah sang malaikat mencabutnya dari sana. Sebagai gantinya maka malaikat maut hendak mencabutnya dari sisi kaki. Namun, kembali usaha ini mengalami kegagalan, karena saat hendak mencabut, ternyata di kakinya terlihat ada bekas digunakan untuk berjalan menghadiri tempat shalat jama’ah, shalat ‘Id, serta menghadiri tempat pengajian. Melihat itu semuanya, maka sang malaikat mengurungkan niatnya untuk mengambil ruh dari sisi tersebut. Sebagai gantinya maka sang malaikat berpindah ke telinga. Tetapi setelah akan diambil dari arah telinga, dilihatnya bahwa pada sisi ini ada bekas mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan dzikir. Dan seakan tidak mau gagal dari usaha tersebut, maka malaikat maut akhirnya mencoba dari sudut mata. Namun apa boleh buat, dari sisi anggota tubuh ini pun mengalami kegagalan serupa. Hal itu terjadi lantaran pada panca indra penglihatan ini terlibat banyak kegiatan ibadah yang dilakukan, misalnya seperti membaca Al-Qur’an, membaca buku-buku agama, mengkaji ilmu-ilmu yang bermanfaat, dan aktivitas positif lainnya.



Dengan berbagai kegagalan yang dialami, maka malaikat maut akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Kemudian Allah berfirman: “Tulislah nama-Ku di telapak tanganmu, lalu tunjukkan tulisan tersebut kepada ruh orang mukmin itu. Karena cintanya terhadap nama-Ku itu, niscaya ruh orang mukmin ini akan keluar dengan sendirinya dari mulutnya.” Demikianlah, dengan berkah Allah akhirnya sang mukmin tidak merasakan pedihnya sakaratul maut itu. Tidak hanya itu, dia juga akan terhindar dari murka Allah.



Di riwayat lainnya disebutkan bahwasanya malaikat maut sewaktu akan mencabut ruh dari seorang mukmin, maka ruhnya mengatakan, “Aku tidak akan ikut selagi engkau belum diperintahkan untuk urusan ini.” Lalu ruh orang mukmin itu menuntut alamat dan tanda-tanda sambil berkata: “Sesungguhnya Tuhanku telah menjadikan aku dan memasukkan aku ke dalam tubuhku, dan pada waktu itu engkau tidak ada. Tapi kenap sekarang engkau mau mengambil aku?”



Mendengar hal itu, maka malaikat maut kembali menghadap Allah subhanahu wa ta’ala. Lalu Allah berfirman, “Apakah engkau telah mencabut ruh dari seorang hamba-Ku?” Malaikat maut berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya hamba-Mu telah berkata begini dan begitu... dan ia telah menuntut alamat dan tanda-tanda kepadaku.” Allah berfirman kembali: “Sungguh benar ruh hamba-Ku. Wahai malaikat maut, pergilah kau ke surga, ambillah Tuffah dan itulah tanda-tanda-Ku. Karena itu perlihatkanlah hal itu kepada hamba-Ku.” Malaikat maut lalu berangkat ke surga dan mengambil tuffah yang di atasnya tertulis “Bismillaahir rahmaanir rahiim.” Setelah tuffah diperlihatkan kepada ruh hamba yang mukmin tadi, maka sang ruh keluar dengan cepat, tidak ada rasa sakit sedikit pun.



Disebutkan dalam hadits, apabila seorang hamba sudah sampai kepada naza’(kondisi kritis), maka akan terdengar panggilan dari Allah, “Tinggalkan dia sampai beristirahat satu jam.” Demikian pula jika ruh sudah sampai kedua lutut dan pusar. Jika sudah sampai pada kerongkongan, maka datanglah panggilan: “Tinggalkan dia sampai anggota-anggota tubuhnya meminta izin berpisah dengan anggota tubuh lainnya.” Maka, mata yang satu akan meminta izin kepada mata sebelahnya sambil mengucapkan salam: “Assalammu ‘alaikum ila yaumil qiyamah (keselamatan semoga tetap bagimu sampai hari kiamat).” Demikian pula antara kedua telinga, tangan, kaki, semuanya melakukan hal yang sama. Lalu ruh mengucapkan selamat tinggal kepada tubuh.



Imam Abu Hanifah berkata: “Kebanyakan sesuatu yang merusak iman dari seorang hamba adalah di waktu naza’.” Ini dikarenakan ketika tubuh hendak ditinggal sang ruh, maka saat itu akan terjadi pertarungan antara malaikat dan setan. Apabila amal ibadah serta pertolongan Allah bersama seseorang, maka imannya akan senantiasa lekat, sedangkan godaan dan tipu daya setan akan kalah. Namun jika ketika naza’ telah tiba amal ibadah seseorang tidak optimal, apalagi tanpa bantuan dari Allah, maka imannya akan rusak lantaran kalah dengan godaan setan. Karenanya, kita mohon perlindungan kepada Allah agar dimudahkan dan diberi perlindungan ketika berada dalam masa-masa kritis menjelang kematian.



Saat ruh sudah mulai meninggalkan tubuh untuk kembali kepada-Nya, maka seluruh anggota tubuh tak lagi berdaya. Kedua tangan yang dimiliki tak mampu lagi untuk bergerak, kedua mata juga tidak lagi bisa melihat seperti saat hidup, kedua telinga tidak ada kemampuan untuk bisa mendengar suara di sekelilingnya. Dengan demikian, tubuh yang telah ditinggalkan ruh adalah jasad yang tidak bernyawa.


Proses perjalanan manusia selanjutnya adalah memasuki alam kubur (barzakh). Dalam kondisi semacam ini dapatkah kita membayangkan jika kita tidak beriman? Lalu apa yang dapat kita pertanggungjawabkan saat berada dalam kubur? Padahal kita ketahui bahwa disana tidak ada seorang pun yang akan menemani kita, baik ayah, ibu, anak, dan saudara-saudara kita. Kala itu tidak berguna lagi seorang teman karib. Satu-satunya yang dapat menolong kita adalah amal-amal kebaikan serta pertolongan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Jika tanpa hal itu, maka tidak ada yang dapat kita banggakan dan andalkan barang sedikit pun. Jika tidak ada ma’unah (pertolongan) dari Allah, sungguh nyata sekali bahwa kita dalam keadaan merugi.

Referensi: Saifulloh dan Abu Shofia (2003). Menyingkap Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung


Sumber: Lampuislam.org 
Share:

Ini Dia 5 Orang Yang Terbebas Dari Pertanyaan Kubur

Info Mekkah News - Setelah manusia meninggal nanti, ia mengalami kenasiban di alam kubur. Di dalam kubur itu, ia menantikan dibangkitkan hingga datangnya hari kiamat. Dan di alam kubur kelak ia bakal ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir. Tetapi nyatanya, ada berbagai golongan orang yang terbebas dari pertanyaan di dalam kubur. Berikut ini uraiannya.


Sumber : google.com
1. Orang yang mati syahid
Dari Rasyid bin Sa’ad, dari berbagai sahabat nabi, disebutkan bahwa ada seseorang yang bertanya pada Nabi Muhammad SAW.
“Wahai Rasulullah SAW, mengapa orang-orang beriman bakal diuji dalam kubur, kecuali para syuhada?” Beliau menjawab, “Kilatan pedang yang berkelabat di atas kepala mereka telah lumayan menjadi ujian bagi mereka.”

2. Ribath (berjaga di tapal batas wilayah muslim untuk mencegah serangan musuh) di jalan Allah
Salman mengatakan, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Ribath sehari semalam lebih baik dari puasa dan shalat malam sebualan. Kalau seseorang mati dalam kondisi semacam ini, amalnya bakal mengalir dan dicurahkan rizki atasnya dan dijamin leluasa dari ujian (kubur).”

3. Meninggal dikarenakan sakit perut
Abu Ishaq As-Syu’aiby mengatakan, Sulaiman bin Shord mengatakan terhadap Khalid bin Urfathah alias sebaliknya, Khalid mengatakan terhadap Sulaiman,
“Apakah kalian mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa meninggal sebab sakit perut, tak bakal diazab dalam kuburnya’.” Salah seorang dari mereka menjawab, ‘Ya’.”

4. Wacana surat Al-Mulk
Rasulullah SAW bersabda, “Surat tabarak bakal mencegah azab kubur.”

5. Meninggal pada hari Jum’at
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada seorang Muslim yang meninggal pada hari Jum’at alias malam jumat kecuali Allah tentu bakal menjaganya dari fitnah kubur.”




sumber : islampos.com
Share:

Waspada, Setelah Terompet Dengan Sampul Al Qur'an, Kini Ada Lagi Dengan Bahan Sampul Iqra

Info Mekkah News - Jajaran Polres Karanganyar, Jawa Tengah, bergerak cepat menggelar razia terompet tahun baru ke sejumlah mini market. Hal ini dilakukan pascatemuan terompet yang terbuat dari sampul Alquran.

Sebab berdasarkan informasi yang dihimpun di Karanganyar, juga ditemukan sejumlah terompet dari kertas sampul buku Iqra. Kulit kertas juga bertuliskan huruf Arab. Terompet diperjual-belikan di sepanjang jalan raya Tasikmadu-Kebakramat.

Sumber : republika.co.id

Menurut para pedagang, mereka mendapatkan pasokan dari seorang perajin warga Desa Brujul, Kecamatan Jaten. Petugas polisi setempat bersama Forum Kerukunan antar Umat Beragama (FKUB) juga sempat mengecek penjual terompet. Polisi juga meminta keterangan kepada perajin WY dan menyita 10 terompet.

Sementara itu, hasil razia yang dilakukan Polres Wonogiri juga terbukti. Ribuan kilogram kertas bahan baku terompet yang diduga ada tulisan Alquran ditemukan di pertokoan di Desa Nadi, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri. Pemilik toko mengaku, kertas diperoleh salah satu pengepol kertas limbah dari percetakan di Solo.

Polisi juga melakukan penyisiran ke sentra perajin terompet di wilayah Kecamatan Bulukerto. Perajin dikumpulkan dan diberi pengarahan. Sedang barang bukti (BB) bahan kerta bertuliskan huruf Arab diamankan.

"Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Camat Bulukerto, Misrom, Selasa (29/12).

Kapolres Wonogiri, AKBP Windro Akbar Panggabean, mengaku tengah melakukan penyelidikan dan pendalaman masalah ini. Ia minta perajin terompet lebih jeli dan teliti dalam menggunakan kertas sebagai bahan baku terompet.


Sumber : republika.co.id
Share:

Subhanallah, Habib Selon Meninggal Dengan Wajah Tersenyum

Info Mekkah News - Ahmad bin Umar Alatas, adik dari Salim Alatas atau yang akrab disapa Habib Selon, mengatakan bahwa kakaknya itu meninggal dengan wajah tersenyum.
Sumber : nasional.inilah.com
"Saat sudah meninggal pun wajahnya tersenyum. Ibaratnya seperti bunga mawar yang baru merekah. Indah," ujar Ahmad seusai menguburkan jenazah kakaknya di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Senin (28/12/2015).
Menurut dia, hal ini menunjukkan bahwa Salim meninggal dalam keadaan yang baik.
"Inilah khusnul khatimah," ucapnya.
Saat pemakaman, tampak ratusan pelayat hadir dan memadati peristirahatan terakhir Habib Selon itu. Mereka datang dari berbagai unsur, seperti keluarga besar Front Pembela Islam, Laskar Pembela Islam, dan Majelis Rasulullah.
Bahkan, beberapa sopir ojek online pun turut hadir dan mendoakan kepergian almarhum. Habib Selon sendiri dikubur berdekatan dengan makam ayah dan ibunya.
Lokasi pemakaman itu terletak di Blok 25, TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.

Sumber : megapolitan.kompas.com
Share:

Monday, December 28, 2015

Ingin Dilindungi Oleh Allah SWT Dihari Kiamat, Jadilah Salah Satu Dari 7 Golongan Ini

Info Mekkah News - Berkata Abu Hurairah r.a : bahwa Nabi saw telah bersabda: ”Ada tujuh kelompok yang akan mendapat perlindungan Allah pada hari yang tiada perlindungan kecuali perlindungan-Nya. Mereka adalah pemimpin yang adil, anak muda yang senantiasa beribadah kepada Allah Azza wa Jalla,seseorang yang hatinya senantiasa dipertautkan dengan mesjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, yakni keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh seorang wanita bangsawan lagi rupawan lalu ia menjawab: “Sungguh aku takut kepada Allah”, seseorang yang mengeluarkan shadaqah lantas di-sembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat tangan kanannya, dan seseorang yang berzikir kepada Allah di tempat yang sunyi kemudian ia mencucurkan air mata”. (H.R.Bukhary – Muslim)

Sumber : google.com
Hadits ini menjelaskan bahwa pada hari kiamat ada tujuh tipe atau golongan manusia yang akan mendapatkan perlindungan Allah swt., yaitu :


1. Pemimpin yang adil

Menjadi pemimpin yang adil itu tidaklah mudah, butuh pengorbanan pikiran, perasaan, harta, bahkan jiwa. Dalam ajaran Islam, kepemimpinan bukanlah fasilitas namun amanah. Kalau kita menganggap kepemimpinan atau jabatan itu sebagai fasilitas, kemungkinan besar kita akan memanfaatkan kepemimpinan itu sebagai sarana memperkaya diri tanpa menghiraukan aspek halal atau haram.

Sebaliknya, kalau kita menganggap kepemimpinan atau jabatan itu sebagai amanah, kita akan melaksanakan kepemimpinan itu dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab. Nah, untuk melaksanakan kepemimpinan dengan cara yang amanah itu tidaklah mudah, Karena itu logis kalau kita menjadi pemimpin yang adil, Allah akan memberi perlindungan di akhirat kelak.

2. Anak muda yang saleh

Masa muda adalah masa keemasan karena kondisi fisik masih prima. Namun diakui bahwa ujian pada masa muda itu sangat beragam dan dahsyat. Oleh sebab itu, apabila ada anak muda yang mampu melewati masa keemasannya dengan taqarrub (mendekatkan) diri kepada-Nya, menjauhkan diri dari berbagai kemaksiatan, serta mampu mengendalikan nafsu syahwatnya, Allah akan memberikan perlindungan-Nya pada hari kiamat. Ini merupakan imbalan dan penghargaan yang Allah berikan kepada anak-anak muda yang saleh.

3. Orang yang hatinya terikat pada mesjid

Kalimat “seseorang yang hatinya senantiasa dipertautkan dengan mesjid” seperti yang disebutkan hadits di atas, paling tidak menunjukkan dua pengertian. Pengertian pertama, orang-orang yang kapan dan di manapun berada selalu ingin memakmurkan tempat ibadah. Pengertian kedua, orang-orang yang tidak pernah melalaikan ibadah di tengah kesibukan apapun yang dijalaninya.

4. Bersahabat karena Allah

Poin ini terambil dari kalimat “dua orang yang saling mencintai karena Allah, yakni keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah”. Bersahabat karena Allah swt. maksudnya kita mencintai seseorang atau membencinya bukan karena faktor harta, kedudukan, atau hal-hal lain yang bersifat material, namun murni semata-mata karena Allah swt.

Kalau sahabat kita berbuat baik, kita mendukungnya, dan kalau berbuat salah kita mengingatkannya, bahkan kita berani meninggalkannya kalau sekiranya sahabat tersebut akan menjerumuskan kita pada gelimang dosa dan maksiat. Inilah yang dimaksud dengan persahabatan karena Allah.

5. Mampu menghadapi godaan lawan jenis “

Seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh seorang wanita bangsawan lagi rupawan lalu ia menjawab: “Sungguh aku takut kepada Allah.” Kalimat ini menggambarkan bahwa kalau kita mampu menghadapi godaan syahwat dari lawan jenis, maka kita akan mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat.

Di sini digambarkan seorang laki-laki yang digoda wanita bangsawan nan rupawan tapi dia menolak ajakannya bukan karena tidak selera kepada wanita itu, namun karena takut kepada Allah. Jadi, rasa takut kepada Allahlah yang menjadi benteng laki-laki tersebut, sehingga tidak terjerembab pada perbuatan maksiat. Karena itu Allah memberikan penghargaan pada hari kiamat dengan memberikan pertolongan-Nya. Di sini diumpamakan laki-laki yang digoda wanita, namun sangat mungkin wanita pun digoda laki-laki.

6. Ihklas dalam beramal “

Seseorang yang mengeluarkan sedekah lantas disembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat tangan kanannya.” Ini gambaran keihlasan dalam beramal. Saking ihklasnya dalam beramal sampai-sampai tangan kiri pun tidak tahu apa yang diinfakkan atau disumbangkan oleh tangan kanannya. Pertanyaannya, bolehkah kita bersedekah sambil diketahui orang lain, bahkan nama kita dipampang di koran?

Boleh saja, asalkan benar-benar kita niatkan karena Allah swt., bukan karena cari popularitas. Perhatikan ayat berikut, ” Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikannya itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S.Al-Baqarah 2: 271)

7. Zikir kepada Allah dengan khusyu “”

Seseorang berzikir kepada Allah di tempat yang sunyi, kemudian ia mencucurkan air mata. ”Zikir artinya mengingat Allah. Kalau seseorang berdo’a dengan khusyu hingga tak terasa air mata menetes karena sangat nikmat berzikir dan munajat kepada-Nya, maka Allah akan memberikan pertolongan kepadanya pada hari kiamat kelak.

Wallahualam bishshawab.



Sumber : beritaunik.net
Share:

Masyaallah, Ternyata 5 Dosa Ini 1000 Kali Lebih Besar Dari Berzina

Info Mekkah News - Perilaku zina merupakan salah satu perbuatan dosa besar yang sangat dibenci Allah. Begitu banyak ayat dalam Alquran menjelaskan tentang hukuman yang akan diterima para pelakunya  baik saat di dunia maupun ketika di akhirat.

Jika dilakukan oleh orang yang belum menikah, maka pelaku zina harus dirajam di hadapan penduduk sebanyak seratus kali. Sementara bagi yang sudah menikah namun melakukan zina dengan yang bukan muhrimnya, maka hukumannya dirajam sampai mati.

Sumber : google.com
Bahkan dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Nabi Musa as tidak memaafkan pelaku zina karena dianggap sangat hina. Ia mengusir wanita pelaku zina yang ingin bertaubat dan  meminta petunjuk darinya. Hal ini membuktikan bahwa zina merupakan dosa besar yang sulit diampuni.


Meski demikian besar ancaman dosa yang akan diterima oleh pelaku zina, namun ternyata ada dosa yang besarnya 1000 kali lebih besar dari dosa ini. Ancaman bagi pelaku dosa tersebut adalah hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat. Apakah dosa yang 1000 kali lebih besar dibanding zina? Berikut ulasannya.

Ternyata dosa yang sedemikian besar tersebut adalah dosa orang yang sengaja meninggalkan salat lima waktu. Salat merupakan kewajiban utama umat Islam yang menjadi pondasi dasar agama Allah ini. Meninggalkannya sama dengan meruntuhkan tiang agama dan membuat Allah SWT menjadi murka. Tidak hanya saat di dunia, hukuman bagi orang yang meninggalkan salat, di akhirat juga sangat pedih.

Ibnu Qayyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan, ”Kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.” (Ash Sholah, hal. 7)

“Rasulullah SAW, diperlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu, Setiap kali benturan itu menyebabkan kepala pecah, kemudian ia kembali kepada keadaan semula dan mereka tidak terus berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya: “Siapakah ini wahai Jibril”? Jibril menjawab: “Mereka ini orang yang berat kepalanya untuk menunaikan Sholat fardhu”. (Riwayat Tabrani).

Dalam riwayat yang lain juga dijelaskan bagaiamana kejamnya siksaan bagi mereka yang meninggalkan shalat. Ibnu Abbas r.a. berkata Jika langit sudah terbuka, maka malaikat akan datang dengan membawa rantai sepanjang 7 hasta. Rantai ini akan digantungkan kepada orang yang tidak melaksanakan shalat. Kemudian dimasukkan dalam mulutnya dan akan keluar dari duburnya. Kemudian malaikat mengumumkan, “ini adalah balasan orang yang menyepelekan perintah Allah.” (Ibnu Abbas r.a).

Nisbah dosa yang diterima oleh orang yang meninggalkan shalat adalah antara lain adalah sebagai berikut:

1. Jika satu kali meninggalkan shalat subuh, maka hukumannya adalah masuk neraka selama 30 tahun, sedangkan satu hari di neraka sama dengan  60.000 tahun di dunia. Artinya satu kali tidak melaksanakan salat subuh, maka kita akan mendekam 60 ribu tahun di neraka.

2. Meninggalkan satu kali salat zuhur, sama dosanya dengan dosa membunuh  1.000 umat Islam

3. Dosa satu kali meninggalkan shalat ashar sama dengan dosa meruntuhkan Ka’bah

4. Dosa satu kali meninggalkan shalat maghrib sama dengan dosa berzina dengan ibunya (jika laki-laki) atau berzina dengan ayahnya (jika perempuan)

5. Satu kali meninggalkan shalat isya, tidak akan di-ridhoi oleh Allah untuk tinggal di Bumi dan akan didesak mencari bumi atau tempat hidup yang lain.

Semoga kita menjadi orang-orang yang senantiasa mendirikan salat, melaksanakannya tepat waktu, serta mampu mengajak keluarga lainnya untuk salat tepat waktu. Semoga saja tulisan ini bermanfaat dan terimakasih sudah membaca.



Sumber : infoyunik.com
Share:

Sunday, December 27, 2015

Inilah 6 Golongan Umat Yang Meninggal Dengan Khusnul Khotimah

Info Mekkah News - Setiap yang bernyawa tentu bakal mengalami kematian. Tetapi, kapan dan bagaimana mereka meninggal itulah yang tetap menjadi misteri. Setiap orang beriman pastinya ingin kembali kepangkuan Allah SWT dalam kondisi yang baik dan memperoleh balasan surga.

Salah satu tanda seorang Muslim bakal masuk ke surga merupakan mereka yang meninggal dalam kondisi khusnul khotimah, yakni meninggal dalam kondisi baik.  Semacam  meninggal dalam kondisi mendirikan sholat, sedang dzikir, menghadiri majlis ilmu, alias dalam kegiatan alias perjalanan yang diridhoi oleh Allah SWT.

Tetapi nyatanya Allah telah menetapkan tanda-tanda khusnul khotimah. Lalu, tanda apa sajakah itu? Berikut ini tanda-tanda orang yang meninggal dalam kondisi husnul khotimah.


1. Mengucapkan Kalimat Syahadat Ketika Wafat

Rasulullah bersabda:”Barangsiapa yang pada akhir kalimatnya mengucapkan “Laa ilaaha illallah” maka ia dimasukkan ke dalam surga.” (HR. Hakim)

Hadist di atas menunjukkan bagaimana keistimewaan dan keutamaan orang yang sebelum meninggal dunia mengucapkan dua kalimat syahadat. Memegang teguh dengan dua kalimat syahadat dengan memahami dan mengamalkannya tergolong ciri mutlak orang yanga bakal memperoleh khusnul khotimah dari Allah SWT.


2. Ketika Wafat Dahinya Berkeringat

Sumber : arrahmah.com

Tanda kedua dari mereka yang meninggal dalam kondisi khusnul khotimah merupakan ketika wafat dahi orang tersebut berkeringat. Faktor tersebut berdasarkan hadist dari Buraidah Ibnul Khasib, merupakan dahulu ketika Buraidah di Khurasan, menengok saudaranya yang tengah sakit, tetapi ia menemukan bahwa saudaranya tersebut telah wafat dan terkesan pada jidatnya yang berkeringat, kemudian ia mengatakan, ,”Allahu Akbar, sungguh aku telah mendengar Rasulullah bersabda: “Matinya seorang mukmin merupakan dengan berkeringat dahinya.” (HR. Ahmad, AN-Nasai, at-Tirmidzi, Ibnu MAjah, Ibnu Hibban, Al-Hakim dan ath-Thayalusi dari Abdullah bin Mas’ud)

3. Wafat Pada Malam Jumat

Tidak bisa dipungkiri bahwa hari Jumat merupakan sebaik-baiknya hari dalam satu minggu yang mempunyai keutamaan-keutamaan khusus. Berdasarkan berbagai hadist para ulama menyimpulkan bahwa benar seseorang yang meninggal pada hari Jum’at mendapat keistimewaan.  Bahkan orang muslim yang meninggal pada malam ataupun hari jumat bakal dilindungi oleh Allah SWT dari siksa kubur.

Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari jumat alias pada malam jumat kecuali pastilah Allah menghindarkannya dari siksa kubur.” (HR. Ahmad)

4. Mati Syahid dalam Medan Perang dan Berjuang di Jalan Allah

Tanda orang yang meninggal dalam kondisi
khusnul khotimah selanjutnya merupakan mereka yang mati syahid dalam medan perang dan berjuang di jalan Allah SWT. Kematian di medan jihad (syahid) terhitung ke dalam kematian yang paling baik, saat nyawa orang-orang yang berjihad ini dicabut, maka ia tak bakal merasa sakit kecuali semacam dicubit. Mereka tak bakal merasakan siksa kubur dan kekhawatiran di Padang Mahsyar. Sebab mereka yang mati syahid bakal dimasukkan ke dalam syurga tanpa hisab.

Firman Allah SWT: “Janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka nasib disisi Tuhan-Nya dengan mendapat rezeki, mereka dalam kondisi gembira dikarenakan karunia Allah yang diberbagiNya terhadap mereka dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang tetap tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka bahwa tak ada kekawatiran terhadap mereka dan tak pula mereka berkecewa hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah dan bahwa Allah tak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.” (Ali Imran:169-171)

5. Perempuan yang Wafat sebab Melahirkan

Tidak diragukan lagi bahwa wanita yang mengandung dan melahirkan itu tergolong tujuan agama yang dicintai oleh Allah SWT. Bahkan, jika wanita tersebut melahirkan lalu meninggal dunia, maka ia meninggal dalam kondisi syahid.

Dari Ubadah ibnush Shamit ra bahwa Rasulullah saw menjenguk Abdullah bin Rawahah yang tak bisa beranjak dari pembaringannya, kemudian beliau bertanya : “Tahukah kalian siapa syuhada dari ummatku? Orang-orang yang ada menjawab: Muslim yang mati terbunuh” Beliau bersabda: “Kalau hanya itu para syuhada dari ummatku hanya sedikit. Muslim yang mati terbunuh merupakan syahid, dan mati sebab penyakit kolera merupakan syahid, begitu pula perempuan yang mati sebab bersalin merupakan syahid (anaknya yang bakal luar biasanya dengan tali pusarnya ke surga).” (HR. Ahmad, Darimi, dan ath-Thayalusi)

6. Orang yang Rutin Mengerjakan Amal Saleh Hingga Akhir Nasibnya


Tidak diragukan lagi bahwa orang beriman yang rutin mengerjakan amal sholeh hingga akhir hayatnya maka mereka tergolong ke dalam meninggal yang khusnul khotimah. Faktor ini dikarenakan mereka meninggal dalam kondisi tengah menjalankan ibadah terhadap Allah SWT.

Dari Ali bin Abi Tholib ra, dirinya mengatakan : “Suatu hari saya bakal menunaikan sholat subuh di masjid bersama Rasulullah saw, tapi di tengah jalan aku berjumpa dengan seseorang yang telah renta juga mau ke masjid untuk menunaikan sholat subuh, aku semakin berlangsung di belakangnya, dan ketika kita berdua hingga di masjid nyatanya sholat berjamaah telah usai, akhirnya aku sholat subuh berjamaah dengan kakek itu, dan ketika aku salam tahiyyat akhir si kakek tetap bersujud dan nyatanya si kakek telah meninggal dunia, lalu para sahabat bertanya terhadap Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, bagaimana kondisi kakek ini di akhirat?” Rasulullah saw menjawab, “Dia masuk surga” (HR Ahmad & Daruqutni)

Demikianlah ulasan tentang enam tanda orang yang meninggal dalam kondisi khusnul khotimah. Tidak hanya enam tanda di atas, ada berbagai tanda lainnya yang menunjukkan bahwa mereka wafat dalam kondisi yanng baik. Di antaranya mereka yang mati dalam membela agama dan jiwa, wafat sebab tenggelam dan terkena penyakit tertentu semacam kolera, TBC, busung perut dan wafat sebab mempertahankan harta dari perampok. Tidak hanya itu, mereka yang meninggal dengan wajah tenagm damai dan tersenyum juga tergolong tanda khusnul khotimah.


Sumber : infoyunik.com
Share:

Inilah Golongan Keluarga Yang Akan Kembali Berkumpul Disurga

Info Mekkah News - Keluarga merupakan pondasi awal yang membangun generasi dalam Islam. Tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga memiliki peranan yang sangat penting untuk melakukan hal tersebut. Sebab, berawal dari sebuah keluargalah seorang anak menjadi baik atau buruk.

Setiap keluarga seharusnya berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist. Dengan demikian, maka barulah keluarga tersebut akan menjadi keluarga yang selalu berada di dalam naungan Allah SWT. Selain itu, mahligai rumah tangga yang selalu berada di jalan Allah akan membawa mereka menuju surga.
Sumber : dakta.com


Ternyata, di surga kelak ada golongan keluarga yang akan berkumpul sama halnya seperti saat mereka berada di dunia. Golongan keluarga yang bagaimanakah yang akan berkumpul bersama di dalam surga? Penasaran? Mari simak ulasan selengkapnya di sini.

Golongan keluarga yang bisa berkumpul di surga kelak adalah yang semua anggota keluarganya merupakan hamba Allah yang beriman. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang artinya:

“Dan orang-orang yang beriman serta anak cucu mereka yang mengikutinya dalam keimanan, kami akan kumpulkan (di Surga) bersama anak-cucu mereka” (QS At-Thuur: 21)

Pada suatu kesempatan, Nabi saw menasihati putri kesayangan beliau yang bernama Fathimah. “Wahai Fathimah binti Muhammad, beramallah untuk bekal (akhirat)-mu. Karena aku (Nabi saw) tidak akan bisa menolong engkau sedikitpun di akhirat nanti,” tegas Rasulullah saw.

Itulah nasihat yang diberikan oleh Rasulullah SAW untuk anaknya Fatimah. Memang sebagai orangtua bahkan seorang nabi sekalipun tidak dapat memberikan garansi kepada anak-anaknya untuk menjadi penghuni surga, kecuali anak tersebut mau berusaha mendapatkan surga tersebut.

Kejadian nyatanya bisa dilihat dari kisah Nabi Nuh as. Beliay berpisah dengan anaknya karena si anak tersebut tidak mau mengikutinya beriman kepada Allah SWT. Bahkan ketika air banjir datang, anaknya timbul tenggelam dipermainkan oleh air bah. Sebagai seorang ana, tentu nabi Nuh as tidak tega untuk melihatnya. Lalu beliau pun berdoa kepada Allah SWT:

“Ya Rabbi, itu anakku adalah keluargaku. Sungguh janji Engkau benar, dan hanya Engkau Hakim yang Maha Adil,” pinta Nuh as.

Allah swt menjawab: “Wahai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah tergolong keluargamu, karena dia tidak beramal sholeh. Maka janganlah engkau meminta kepadaKu sesuatu yang engkau tidak mengetahuinya,”.

Hal tersebut membuktikan bahwa sekalipun anak kandung dari Nabi Nuh as, akan tetapi jika ia tidak beriman, maka Allah SWT mengatakan bahwa anak tersebut bukanlah termasuk anggota keluarganya.

Sebagai orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik dan mengarahkan anak-anak mereka. Hal ini harus dilakukan bersama istri, agar kelak keluarga tersebut dapat berkumpul di surga Allah SWT. Selain itu, jangan lupa berdoa agar mendapatkan kebahagian tersebut.

Sebab, pada dasarnya kebahagiaan hakiki itu adalah ketika kita bisa berkumpul dengan keluarga dalam keadaan beriman dan bertakwa saat di dunia dan akan berhasil pula berumpul d surga Allah SWT.

Namun ingatlah akan Hadits Nabis saw: “Nanti di hari Kiamat, seseorang suami diseret ke tengah-tengah Padang Mahsyar. Bergelayutan isteri dan anak-anaknya di lengan kanan dan lengan kirinya,”

Ketika dihisab, ternyata sang suami bisa masuk surga, lantaran amalnya cukup. Sementara sang isteri dan anak-anaknya dinyatakan masuk neraka, lantaran kurang amal saat di dunia.

Lalu sang isteri berkata: “Ya Allah, demi keadilan Engkau. Saya dinikahi dan dipergauli, tapi saya tidak diajari Islam yang saya tidak mengerti. Ambil hak kami dari laki-laki ini,” ujar isterinya sambil menunjuk-nunjuk suaminya.

Lalu anak-anaknya pun protes: “Ya Allah, demi keadilan Engkau. Saya dinafkahi dan diberi harta, tapi saya tidak diajari Islam yang saya tidak mengerti. Ambil hak kami dari ayah kami ini,” ujar anak-anaknya. Akhirnya, semua keluarga itu dimasukkan ke dalam neraka. Nau’dzubillahi min dzalik.

Demikianlah ulasan mengenai golongan keluarga yang berkumpul di surga kelak. Untuk itu, jadikanlah keluarga sebagai ladang untuk mendapatkan pahala dengan amal shaleh yang berlandaskan Al-Qur’an dan Hadist. Agar kebahagiaan berkumpul di dunia akan dirasakan juga saat di surga nanti.


Sumber : infoyunik.com
Share:

Ketahuilah, Ini Cara Mengatahui Ada Gangguan Jin Dalam Tubuh Kita

Info Mekkah News - Jin merupakan makhluk yang dicipkan oleh Allah SWT dari api dan kita imani keberadaannya. Mereka berada di sekitar kita dan bisa melihat dengan jelas keberadaan manusia. Namun manusia tidak dapat melihat makhluk sejenis jin, kecuali jika jin tersebut menampakkan dirinya kepada kita.

Selain bisa melihat manusia, tugas jin adalah mengganggu dan menyesatkan manusia. Lalu bagaimana kita mengetahui bahwa ada jin yang mengganggu bahwa masuk ke dalam tubuh, sedangkan kita tidak dapat melihatnya.


Sumber : Google.com
Ternyata tidak diperlukan ilmu khusus untuk mengetahui gangguan jin yang mengganggu seseorang. Cukup cermati tanda-tanda berikut ini maka akan dengan mudah kita bisa memastikan ada atau tidaknya gangguan jin pada diri seseorang. Seperti apa?. Berikut penjelasannya.


1. Sakit Kepala Tanpa Sebab
Karena sifat jin sama dengan sifat setan yang merasuki manusia lewat aliran darah, maka akan sangat mudah jin menyakiti manusia saat berada di dalam tubuh. Karena aliran darah dalam tubuh manusia akan terhubung ke semua. organ-organ tubuh manusia. Dan jika ada gangguan jin pada diri seseorang, biasanya orang tersebut akan sering pusing pada sebagian atau keseluruhan kepalanya, namun tidak disebabkan penyakit dari kedua mata, telingan, hidung, gigi maupun lambung. Selain itu terasa nyeri atau panas pada bagian persendian tertentu dan dada terasa sesak.

2. Tanda pada Pikiran dan Jiwa
Karena terlalu lama jin tersebut mendiami tubuh kita, maka tidak heran jika tubuh kita dikendalikan oleh jin. Biasanya untuk mengenali orang tersebut dibawah kuasa jin bisa dilihat dari gerak-geriknya. Orang yang ada jin di dalam tubuhnya akan mudah merasa ketakutan, resah dan merasa ada yang mengikuti. Mereka juga menjadi orang yang pemarah serta tidak bisa menahan emosi. Kadang suka melamun dan menghayal seperti berpikir tetapi dengan tatapan kosong.

3. Saat Melakukan Ibadah 
Tanda selanjutnya bisa kita lihat jika sedang beribadah. Ketikan jin sudah masuk ke dalam tubuh kita akan memuncul rasa malas dalam beribadah. Jin juga akan berusaha mnegalihkan pikiran kita dengan hal-hal yang lain agar kita enggan melaksanakan ibadah. Selanjutnya, kita akan sering lupa jumlah rakaat dalam salat. Terasa mengantuk saat berdzikir atau saat membaca dan mendengar Alquran, atau ketika hadir dalam pengajian.

4. Saat Tertidur 
Orang yang terkena gangguan jin biasanya sering bermimpi dikejar sesuatu atau sering mimpi jatuh dari tempat yang tinggi. Dan biasanya mimpinya ada interval tertentu dua atau tiga hari berturut-turut mengulang mimpi yang sama. Dan ada lagi tanda-tandanya seperti susah untuk bangun pagi dan meninggalkan salat subuh, serta berdiri dalam keadaan tertidur. Dan dengan keahlian yang dimiliki jin yang dapat meniru segala jenis benda dan makhluk, kadang jin mengganggu kita dengan menyerupai sesuatu yang indah dan yang buruk di dalam mimpi.

Perlu diingat bahwa penjelasan di atas bukan kemutlakkan, karena semua itu berdasarkan pengalaman dan pengamatan, bukan berdasarkan dalil. Semoga informasi ini bermanfaat serta dapat menambah pengetahuan kita. Aamiin ya Rabbal Alamin.


Sumber : infoyunik.com
Share:

Saturday, December 26, 2015

Ketahui 4 Golongan Pria Yang Masuk Neraka

Sumber: Google.com
Info Mekkah News -  Apabila dalam suatu  hadist Rasulullah SAW sempat memberi tau bahwa tak sedikit penghuni neraka adalah wanita, bukan berarti para pria bisa tenang begitu saja. Sungguh ada golongan pria yang harus menderita di neraka sebab melalaikan tanggungjawabnya terhadap wanita.

Mereka adalah pria yang tak mempedulikan anak-anaknya, alias sebagai suami yang tak menjaga istrinya, sebagai saudara yang tak menjaga kehormatan saudainya, serta seorang putra yang orang tuanya telah tuan, tetapi tak menjaga serta memeliharanya dengan baik. Berikut ini uraian dari golongan pria yang masuk neraka

1. Ayah Durhaka
Golongan pria pertama yang masuk neraka adalah ayah yang tak bertanggungjawab terhadap anak-anaknya. Ayah bukan hanya sekedar pasangan dari ibu, ayah bukan sekedar mesin ATM, seusai itu berakhir urusan, ayah bukanlah sosok asing di rumah yang bicara sebutuhnya, alias hanya  diperlukan Ayah adalah pria yang bertanggungjawab terhadap keluarga, istri serta putra-putrinya. Tak hanya bertanggungjawab terhadap , tapi juga akhlaknya, pendidikan, serta kesuksesan dunia serta akhirat. Inilah pesan Rasulullah SAW dalam sabdanya

“Setiap kalian adalah pemimpin, serta setiap pemimpin bakal dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin, Seorang lelaki adalah pemimpin bagi anak buah keluarganya, serta Ia bakal dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dipimpinnya atas mereka.” (HR. Muslim)

Sementara dalam Alquran, Allah juga telah menggariskan tugas setiap orang beriman.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu serta keluargamu atas api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia serta batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras serta tak mendurhakai  Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya terhadap mereka yang rutin mengerjakan apa yang diperintahkan,” (QS.At Tahrim:6)

Ayah adalah benteng penjaga bagi putra-putrinya dari lakukanan maksiat serta dosa. Jangan hingga seorang ayah kehilangan kepekaan iman, jadi membiarkan anak buah keluarganya larut dalam gelimang maksiat serta dosa. Alias yang lebih parah Ia sendiri yang menjerumuskan istri serta anak-anaknya dalam dosa. Ada ancaman yang sangat berat terhadap ayah yang tak perduli terhadap agama serta akhlaq putra putrinya.

Semacam ayah yang tak peduli dengan pakaian anak-anaknya, membiarkan auratnya terbuka serta menjadi pemandangan umum. Alias seorang ayah yang membiarkan anaknya berangkat berdua-duaan dengan lelaki lain yang bukan muhrimnya. Para pria semacam ini disebut dayyus, serta dayyus tergolong terancam orang yang tak masuk surga. Apabila surga tak menerima, pasti neraka lah tempat kembalinya.

Tiga golongan yang Allah haramkan surga atas mereka adalah pecandu khamr, durhaka terhadap orang tua serta dayus, yaitu orang yang tak cemburu ketika bermaksiat orang bermaksiat dengan keluarganya. (HR Ahmad)

Ancaman terhadap ayah yang menjadi dayus sejatinya berfungsi supaya mereka menjadi pemimpin yang baik bagi anak buah keluarga lainnya. Hari-kali ini, tak sedikit ayah yang merasa tanggungjawab serta pengasuhan anak sepenuhnya ada di Ibu. Ia telah merasa lumayan memenuhi mereka dengan beberapa fasilitas.

2. Suami yang Dzalim
Golongan kedua yang bakal menjadi penghuni neraka yaitu suami yang durhaka serta dzalim terhadap istrinya. Istri adalah mandat yang dititipkan walinya terhadap seorang pria yang bernama suami. Wali wanita itu pasti mau melepaskan anak, saudara mereka sebab mereka yakin suaminya bisa menjaga anak serta saudara mereka dengan baik.

Pesan berbuat baik terhadap wanita bukan saja andalan setiap wali, tetapi perintah yang jelas ditegaskan oleh Allah serta Rasul-Nya dalam kitab serta sunnah.

....Dan bertemanlah dengan mereka dengan cara baik, kemudian bila kalian tak menyukai mereka, maka bersabarlah sebab mungkin kalian tak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kepadanya kebaikan yang tak sedikit. (Q.S Annisa:19).

Tergolong dalam faktor yang baik yaitu, baik dalam bertutur kata, baik memperlakukannya, tak bermuka masam ketika berjumpa, begitu juga baik dalam nafkah. Berteman dengan baik, berarti juga kesamaan serta kesetaraan. Artinya suami bakal mendapat perlakuan baik dari istri ketika suami memperlakukan istrinya dengan baik. Bahkan suami diminta bersabar, menerima ketidak lebihan dari istrinya. Juga ketika istri, tak melaksanakan keharusannya dengan maksimal.

“Janganlah suami yang beriman membenci istrinya yang beriman. Apabila dirinya tak menyukai satu adab darinya, dirinya pasti menyukai adab lain darinya”(HR Muslim).

Adalah hak istri untuk memperoleh nafkah dari suaminya, baik itu pangannya, pakaiannya, tempat tinggalnya serta semua kebutuhan yang disesuikan dengan performa suami serta status istri. Bahkan dalam faktor pangan, hak istri untuk memperoleh makanan siap santap dari suaminya, demikian juga butuh tempat tinggal. Sebagian pakar fiqih berkata, tempat tinggal untuk istri, haruslah khusus untuk istri tersebut tak boleh bercampur dengan keluarga lainnya. Serta apabila istrinya berasal dari kalangan berada yang biasa dilayani dengan pembantu, maka haknya juga untuk memperoleh pesuruh yang disediakan oleh sang suami.

Adalah suatu  kedzaliman, apabila suami mempunyai kelapangan ekonomi tetapi kikir terhadap istrinya. Bahkan cenderung mengebiri hak-haknya Sifat kikir amat dicela Allah serta Rasul-Nya. Apalagi apabila itu dilakukan terhadap orang yang berhak, semacam istri. Oleh sebab itu, dalam permasalahan suami yang sanggup tapi kikir, Rasulullah SAW memberi keringanan atas istri untuk mengambil harta suami sewajarnya, walau dengan diam-diam. Faktor ini tak dianggap pencurian, sebab Ia mempunyai hak pada harta suami.

Sungguh pria sejati yang menafkahi keluarga dari keringatnya sendiri, seorang pria sejati tak memberi beban terhadap istrinya untuk mencari nafkah apalagi hingga bergantung terhadap pemberian istri, ini mencerminkan tanggungjawab serta kepemimpinan yang lemah.

Tidaklah seorang hamba dibebankan tanggungjawab untuk kemudian dirinya abai, melainkan dirinya tak mencium bau surga (HR Bukhari).

3. Saudara Laki-Laki yang Tak Bertanggungjawab
Golongan laki-laki yang tak masuk surga adalah saudara laki-laki, sebab apabila ayahnya telah tiada, tanggungjawab menjaga seorang wanita adalah saudara lelakinya. Tergolong dalam faktor ini paman, apabila mereka hanya mementingkan keluarganya saja, sementara adik alias keponakannya dibiarkan jauh dari aliran Islam, maka tunggulah ancaman neraka di akhirat kelak.

Saudara laki-laki mempunyai keharusann yang melekat terhadap saudara-saudara perempuannya. Mulai dari mendidik, menyayangi, melindungi, serta membela mereka. Apabila ayah telah wafat, maka saudara laki-laki berperan sebagai pengganti ayah, harus memberbagi nafkah terhadap saudara perempuan yang belum menikah alias yang menjanda apabila mereka tak mampu.

Saudara perempuan harus mentaati serta menghormati saudara laki-lakinya. Apabila janda tersebut mempunyai anak, maka anak tersebut yang harus memberbagi nafkahnya adalah ayahnya, apabila Ayah telah wafat maka kakek dari ayah alias saudara dari ayah yang harus memberi nafkah terhadap anak-anak janda tersebut.

Saudara laki-laki yang menelantarkan saudara perempuan, maka Ia telah durhaka terhadap orangtuanya. Tugas lain dari saudara laki-laki adalah menjaga harta saudara perempuannya, jangan malah mengkhianatinya dengan merampas hartanya. Ia juga tak boleh menghalang-halangi apabila ada orang baik yang menikahi saudarinya.

4. Anak Laki-laki yang Tak Memelihara Orangtuanya
Golongan pria keempat yang masuk neraka sebab gagal menjalankan tugasnya adalah anak laki-laki.

“Seorang laki-laki datang terhadap Rasulullah lalu bertanya, Wahai Rasulullah siapakah orang yang palign berhak aku pergauli  dengan sebaik-baiknya?”Sabdanya, “Ibumu” Ia lalu bertanya “kemudian siapa ?” Sabdanya “Ibumu” “kemudian siapa lagi?” Sabdanya “Ibumu”, “Kemudian siapa lagi”, Sabdanya “Ayahmu” (HR. Muslim).

Secara khusus, Islam menekankan hak bunda terhadap laki-laki kandungnya, mengapa terhadap anak perempuan kandungnya tidak. Sebab seusai anak perempuan menikah Ia lebih berkeharusan mentaati suaminya dibanding Ibunya, sedangkan anak laki-laki walau telah menikah, tak mengurangi keharusannya untuk mengabdi terhadap orangtuanya. Serta mengabdi terhadap Bunda lebih di dahulukan dari pada terhadap istrinya. Jadi pengorbanan anak laki-laki terhadap Bunda kandungnya tak putus, tetapi pengorbanan anak perempuan lebih mutlak terhadap suaminya. Oleh Sebab itu, anak laki-laki lebih terbelit terhadap Ibunya dibanding anak perempuan. Laki-laki harus menafkahi istri serta anaknya, serta juga harus memperhatikan hidup bunda kandungnya. Apabila ibunya tak mampu, maka keharusan nafkahnya juga menjadi tanggungjawabnya. Seorang Istri juga harus menyadari bahwa keharusan suami juga terhadap bunda kandungnya, maka para istri doronglah suami untuk lebih mengabdi terhadap Ibunya.
Orang-orang yang durhaka terhadap Bunda bapaknya, Allah bakal menurunkan siksanya di dunia ini. Tak harus menantikan menanti di alam kuburAtau di akhirat, siksaan itu beberapa macam bentuknya, bisa persoalan keluarga yang tak kunjung berakhir, anak-anak yang tak bisa diarahkan, rezeki yang tak kunjung datang serta lain sebagainya. Maka penting bagi anak laki-laki untuk memperhatiakan Bunda kandungnya. Itu telah menjadi tugas serta tanggungjawabnya jangan hingga tugas ini dilalaikan yang menjadi penyebab Ia terjerumus ke neraka.

Sumber: Infoyunik.com
Share: