Thursday, September 29, 2016

Bagaimana Gambaran Surga dan Neraka Dalam Quran dan Hadits 5






Kata Pengantar

Tajuk di bawah ini bab ‘Percakapan antara penghuni Surga dan Neraka’ yang akan digambar disini adalah: Pendahuluam; Percakapan di antara para penghuni Surga; Percakapan di antara para penghuni Neraka; Penutup.


PERCAKAPAN ANTARA PENGHUNI SURGA DAN NERAKA


Pendahuluan


D
ialog yang terjadi antara penduduk surga dan neraka disebutkan dalam beberapa ayat Quran. Ketika kita membaca ayat-ayat ini, merupakan kewajiban kita untuk merenungkan dan belajar dari keputusasaan dan kengerian yang dirasakan penduduk neraka. Kita harus merasakan ketakutan mereka dan belajar dari kesalahan mereka. Membaca tentang penderitaan mereka dalam Quran memungkinkan kita untuk merasakan kepedihan mereka sehingga kita dapat dengan mudah menghindari tempat tinggal yang demikian.

berada di dalam surga, mereka tanya menanya, tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa, "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang buruk-buruk, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian." (Quran 74: 40-47)

Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami janjikan kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu janjikan (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul". Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim, (yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat." (Quran 7:44-45)

Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: "Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dikaruniakan Allah kepadamu." Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir, (yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka." (Quran 7: 50-51)

Dengan demikian jelas bahwa penderitaan para penduduk neraka semakin bertambah karena mereka mampu melihat dan mendengar kenikmatan yang diberikan kepada para penghuni surga, namun mereka tidak dapat merasakan kenikmatan itu.


Percakapan di Antara Para Penghuni Surga




Allah memberi kita penjelasan dalam Quran bahwa penghuni surga akan saling bertanya tentang kehidupan masa lalu mereka.

"Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya-menanya. Mereka berkata: "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab). Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka. Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang.” (Quran 52: 25-28)

Mayoritas ayat yang menjelaskan percakapan antara para penghuni surga mengkonfirmasi bahwa mereka senantiasa berbuat amalan-amalan kebaikan ketika di dunia dan bersyukur kepada Allah atas karunia yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Maka ketika Allah memberikan surga kepada mereka sehingga keinginan mereka menjadi kenyataan, keindahan surga yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata membuat mereka diliputi rasa syukur.

Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Menerima (amalan-amalan baik), yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu." (Quran 35: 34-35)

Dan mereka mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki; maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal." (Quran 39:74)


Percakapan di Antara Para Penduduk Neraka




Ketika para penduduk neraka telah digiring untuk masuk ke dalamnya, mereka akan sangat menyesal karena orang atau berhala yang mereka agung-agungkan tidak dapat menolong mereka. Para pemimpin mereka yang sesat, dimana Quran menyebut mereka sebagai orang-orang sombong, akan mengakui kepada para pengikut mereka bahwa mereka sendiri tidak berdaya. Jadi siapa pun yang mengikuti mereka, telah ikut pula ke dalam neraka.

Sebahagian dari mereka menghadap kepada sebahagian yang lain berbantah-bantahan. Pengikut-pengikut mereka berkata (kepada pemimpin-pemimpin mereka): "Sesungguhnya kamulah yang datang kepada kami dari kanan." Pemimpin-pemimpin mereka menjawab: "Sebenarnya kamulah yang tidak beriman. Dan sekali-kali kami tidak berkuasa terhadapmu, bahkan kamulah kaum yang melampaui batas. Maka pastilah putusan (azab) Tuhan kita menimpa atas kita; sesungguhnya kita akan merasakan (azab itu). Maka kami telah menyesatkan kamu, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang sesat.” (Quran 37: 27-32)

Dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong: "Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan daripada kami azab Allah (walaupun) sedikit saja? Mereka menjawab: "Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri." (Quran 14:21)

Dan ketika segalanya telah ditetapkan, yaitu soal siapa saja yang ditakdirkan masuk Surga dan yang ditakdirkan masuk Neraka, penghuni neraka yang paling terkenal, yaitu setan, akan mengungkapkan kebenaran yang sesungguhnya. Ini adalah kebenaran yang telah Allah jelaskan kepada kita dalam Al-Quran, tapi banyak sekali orang yang tidak menanggapinya secara serius: Sebuah kebenaran bahwa setan adalah pembohong. Janji setan tidak akan pernah dipenuhinya, janji-janjinya kosong dan setan hanyalah menyesatkan kita.

Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih." (Quran 14:22).


Penutup

Demikianlah bagaimana gambaran Surga dan Neraka dalam Qur’an dan Hadits, khususnya  mengenai ‘Percakapan antara penghuni Surga dan Neraka’  yang kini dapat Anda bayangkan dan rasakan dalam alam pikiran dan alam bathin hati yang paling dalam setelah mengikuti paparan diatas.

Diberitahukannya dengan perantaraan firman-Nya dalam ayat Al-Qur’an  dan Hadits Rasul-Nya, hal itu sebagai peringatan dan pengetahuan kita bersama bahwa hidup di Dunia mempunyai konsekuensi-konsekuensi tertentu yaitu sebagai akibat pekerjaan yang kita lakukan dan kemudian dibalasi-Nya terhadap pekerjaan-pekerjaan itu berupa kepercayaan (paham dan iman yang dipegang), niat (tujuan dari melakukan sesuatu pekerjaan), amalan-amalan ibadah kepada-Nya dan terhadap sesama manusia dan lingkungan alam dan pekerjaan-pekerjaan lain yang kita lakukan di Dunia.

Semoga ada manfaatnya bagi kita bersama bahwa Surga dan Neraka itu sungguh benar adanya. Surga dapat diperoleh bagi yang beriman kepada-Nya dan disertai berbuat kebaikan yang diridhai-Nya selagi berada di Dunia ini. Neraka diperoleh bagi mereka yang tidak mempercayai-Nya bahkan ingkar atau masabodoh terhadap peringatan, ajaran, dan perintah-Nya dan pekerjaan-pekerjaan lain yang buruk (yang tidak diridhai-Nya). Billahit  Taufiq wal-Hidayah. AFM




Sumber: islamreligion.com; lampuislam.org□□□
Share:

Bagaimana Gambaran Surga dan Neraka Dalam Quran dan Hadits 4





Kata Pengantar

Tajuk di bawah ini bab ‘Dialog antara Malaikat dengan Penghuni Surga dan Neraka’ yang akan digambar disini adalah: Pendahuluan; Bercakap-cakap dengan Malaikat; Malaikat Dengan Penduduk Surga; Malaikat Dengan Penduduk Neraka; Penutup.


DIALOG ANTARA MALAIKAT DENGAN PENGHUNI SURGA DAN NERAKA


Pendahuluan


K

ita akan membahas tentang percakapan yang berlangsung di dalam surga dan neraka. Diharapkan, bahwa dengan apa yang telah dijelaskan kepada kita tentang surga dan neraka, kita dapat membayangkan peristiwa yang akan terjadi ketika kita mendatangi tempat tinggal kita di akhirat .

Quran tidak hanya menjelaskan tentang surga dan neraka, melainkan juga tentang percakapan dan dialog di antara penghuninya. Dan percakapan di dalam surga dan neraka dijelaskan berulang-ulang dalam Quran. Hal ini merupakan indikasi bahwa Allah ingin agar kita memperhatikan. Oleh karena itu, tugas kita adalah memperhatikannya, dengan harapan untuk mendapatkan surga dan berusaha untuk melindungi diri dari api neraka. Penjelasan ini diulang-ulang dalam Quran untuk membuat kita berpikir panjang dan merenunginya.

Dalam artikel berikut kita akan melihat beberapa jenis percakapan di dalam surga dan neraka. Mari kita mulai dengan percakapan antara malaikat dengan penduduk akhirat.


Bercakap-cakap dengan Malaikat

Malaikat hidup di antara manusia mulai dari kita lahir sampai akhir hidup kita. Mereka bertanggung jawab untuk memasukkan ruh ke dalam janin, mereka mencatat perbuatan baik dan buruk kita, dan mereka mencabut ruh dari tubuh kita pada saat kematian. Ketika kita memasuki tempat tinggal yang kekal, negeri akhirat, mereka pun bersama kita dan kita akan dapat berkomunikasi dengan mereka.


Malaikat Dengan Penduduk Surga




Tempat tinggal abadi bagi mereka yang telah menjalani kehidupan di dunia dengan sabar dalam menghadapi kesulitan, dan berusaha untuk menjadi orang shaleh di waktu mengalami kesulitan dan kemudahan, yang bersifat kekal, ialah tempat yang dikenal sebagai Jannah(Surga). Ketika para penduduknya baru memasukinya, para malaikat akan menyambut mereka. Para malaikat ini adalah penjaga gerbang Surga dan mereka akan berkata, "Masuklah ke dalam sini dengan damai karena kesabaran kalian!" Surga adalah tempat ketenangan abadi dan kebahagiaan utuh.

Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di dalamnya." (Quran 39:73)

Semua rasa kepedihan dan rasa sakit akan dihapuskan dari hati mereka. Mereka akan menjawab sambutan para malaikat dengan memuji Allah, dan percakapannya berlanjut:

"...mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran." Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan." (Quran 7:43)


Malaikat Dengan Penduduk Neraka




Percakapan yang berlangsung antara penduduk neraka dengan para malaikat sepenuhnya berbeda. Penghuni neraka akan merasakan pengalaman yang sangat berbeda dengan penduduk surga. Berbeda dengan penduduk surga yang menunggu dengan penuh semangat untuk dimasukkan ke dalam tempat tinggal abadi mereka, orang-orang yang ditakdirkan masuk Neraka harus digiring dan diseret-seret oleh para malaikat penjaga neraka untuk memasukinya. Seiring mereka dilemparkan ke dalamnya, para malaikat akan berkata, "Bukankah seorang pemberi peringatan sudah datang kepada kalian?"

hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan? Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala." (Quran 67: 8-10)

Namun ini bukan pertama kalinya para penghuni neraka bercakap-cakap dengan para malaikat. Ketika malaikat maut dan malaikat-malaikat yang membantunya berkumpul untuk mencabut ruh mereka, para malaikat itu bertanya dengan tegas,  “Di mana orang-orang yang kamu sembah selain Allah?” Dan tentunya tidak ada yang dapat menolongnya, termasuk orang-orang yang mereka sembah.

“...hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu) utusan Kami bertanya: "Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami," dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.” (Quran 7:37)

Setelah dibakar sekian lama di dalamnya, maka penghuni neraka mulai kehilangan harapan. Mereka telah berseru kepada Allah tetapi tidak ditanggapi, sehingga mereka mulai memohon-mohon kepada para malaikat penjaga neraka. “Kami mohon panggilkanlah Tuhanmu” kata mereka, “mintalah pada-Nya untuk meringankan hukuman kami.” Para malaikat menjawabnya dengan jawaban yang meningkatkan kekecewaan mereka.

Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka Jahannam: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari." Penjaga Jahannam berkata: "Dan apakah belum datang kepada kamu rasul-rasulmu dengan membawa keterangan-keterangan?" Mereka menjawab: "Benar, sudah datang". Penjaga-penjaga Jahannam berkata: "Berdo'alah kamu." Dan do'a orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka.” (Quran 40: 49-50)


Penutup

Demikianlah bagaimana gambaran Surga dan Neraka dalam Qur’an dan Hadits, khususnya  mengenai ‘Dialog antara Malaikat dengan Penghuni Surga dan Neraka’ yang kini dapat Anda bayangkan dan rasakan dalam alam pikiran dan alam bathin hati yang paling dalam setelah mengikuti paparan diatas.

Diberitahukannya dengan perantaraan firman-Nya dalam ayat Al-Qur’an  dan Hadits Rasul-Nya, hal itu sebagai peringatan dan pengetahuan kita bersama bahwa hidup di Dunia mempunyai konsekuensi-konsekuensi tertentu yaitu sebagai akibat pekerjaan yang kita lakukan dan kemudian dibalasi-Nya terhadap pekerjaan-pekerjaan itu berupa kepercayaan (paham dan iman yang dipegang), niat (tujuan dari melakukan sesuatu pekerjaan), amalan-amalan ibadah kepada-Nya dan terhadap sesama manusia dan lingkungan alam dan pekerjaan-pekerjaan lain yang kita lakukan di Dunia.

Semoga ada manfaatnya bagi kita bersama bahwa Surga dan Neraka itu sungguh benar adanya. Surga dapat diperoleh bagi yang beriman kepada-Nya dan disertai berbuat kebaikan yang diridhai-Nya selagi berada di Dunia ini. Neraka diperoleh bagi mereka yang tidak mempercayai-Nya bahkan ingkar atau masabodoh terhadap peringatan, ajaran, dan perintah-Nya dan pekerjaan-pekerjaan lain yang buruk (yang tidak diridhai-Nya). Billahit  Taufiq wal-Hidayah. AFM




Sumber: islamreligion.com; lampuislam.org
Share:

Bagaimana Gambaran Surga dan Neraka Dalam Quran dan Hadits 3


 

Kata Pengantar

Tajuk di bawah ini bab ‘Percakapan antara Allah dengan Penghuni Surga dan Neraka’ yang akan digambar disini adalah: Dialog sesama penghuni Surga dan Neraka; Penghuni Surga dan Neraka bercakap-cakap dengan anggota keluarga mereka; Percakapan antara Allah dan Penghuni Neraka; Percakapan antara Allah dan Penduduk Surga; Penutup.


PERCAKAPAN ANTARA ALLAH DENGAN PENGHUNI SURGA DAN NERAKA


Dialog sesama penghuni Surga dan Neraka





K
etika semua perkara telah diputuskan, dan para penduduk neraka telah dibakar di dalamnya, dan penduduk surga telah memasuki taman-tamannya, mereka akan saling bercakap-cakap kepada sesama mereka. Mereka tidak melupakan kehidupan mereka semasa di dunia dan saling menceritakan kisah-kisah semasa mereka hidup di dunia. Semua perkara telah diputuskan, waktu singkat yang dihabiskan dalam kehidupan dunia ini telah berakhir dan kehidupan yang kekal baru saja dimulai.

Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?" Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung." Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.” (Quran 23: 112-114)

Kita tahu bahwa para penghuni surga dan neraka akan saling bertanya kepada satu sama lain, namun apa yang akan penduduk neraka katakan kepada diri mereka sendiri, bagaimana perasaan mereka? Tentunya mereka merasa kehilangan, kesepian, terhina, ditinggalkan, dan menyesal. Lebih jauh, Allah menjelaskan bahwa mereka merasa sangat ketakutan dan frustrasi. Sulit bagi kita untuk membayangkannya, yang jelas mereka tampak telah kehilangan segala harapan.

"Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih)." (Quran 11: 106)

Sesungguhnya Allah melaknat orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka), mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindung pun dan tidak (pula) seorang penolong. Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andaikata kami ta’at kepada Allah dan ta'at (pula) kepada Rasul." (Quran 33: 64-66)

Ketika para penduduk neraka memikirkan mengapa orang-orang yang mereka ikuti di dunia ini tidak dapat menolong mereka, di dalamnya ada pelajaran yang berharga bagi kita, sehingga kita dapat melakukan yang terbaik di dunia ini dan menghindari langkah-langkah yang sesat agar tidak terjerumus ke dalam api neraka.

Benar-benar perbedaan yang sangat kontras dengan mereka yang masuk ke dalam surga. Mereka dengan sukacita akan berkesempatan melihat wajah Allah, dan kenikmatan ini tidak akan diberikan kepada para penduduk neraka.

"Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka." (Quran 83:15)


Penghuni Surga dan Neraka Bercakap-cakap dengan Anggota Keluarga Mereka




Tidak banyak ayat-ayat Quran atau hadits Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, yang menunjukkan kepada kita tentang percakapan yang terjadi antara orang-orang di surga maupun neraka dengan anggota keluarga mereka. Namun ada bukti yang menunjukkan bahwa mereka memang akan mengingat kehidupan mereka di dunia ini dan anggota keluarga mereka.

"Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya-menanya. Mereka berkata: "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab). Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka. Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang." (Quran 52: 25-28)


Percakapan antara Allah dan Penghuni Neraka

Percakapan antara Allah dan penghuni neraka tidak banyak dijelaskan dalam Quran. Ada lebih banyak ayat-ayat Quran di mana para penghuni neraka berkomunikasi di antara sesama mereka atau dengan malaikat yang menjaga pintu-pintu neraka. Namun ada satu percakapan antara mereka dengan Allah dalam Quran, dan ini harus kita camkan dalam pikiran kita, sehingga kita bisa melindungi diri kita agar jangan sampai mendengar kata-kata yang mengerikan berikut ini. Penghuni neraka akan berkata:

"Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim." Allah berfirman: "Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku." (Quran 23: 107-108)


Percakapan antara Allah dan Penduduk Surga

Dalam berbagai hadits Nabi Muhammad, kita menemukan percakapan yang sangat menyentuh antara Allah dengan orang terakhir yang dikeluarkan dari api neraka karena rahmat-Nya. Orang itu diundang untuk masuk surga, sehingga dia pun mendatangi pintu surga dan mengira bahwa surga telah penuh. Orang itu kembali kepada Allah dan berkata "Ya Tuhanku, aku menemukan surga telah penuh," dan Allah akan menjawab, "Masuklah ke dalam surga karena kamu di dalamnya akan Kuberikan sesuatu yang sepuluh kali lipat lebih baik daripada dunia dan segala isinya." Nabi Muhammad bersabda, "Itulah orang yang derajatnya paling rendah di antara para penduduk surga." [1]

Ada orang lain yang akan ditanya oleh Allah apakah dia sudah memiliki segala yang diinginkannya, dan dia akan menjawab "Ya, tapi aku ingin menanam sesuatu." Jadi dia akan pergi dan menanam benihnya, dan dalam sekejap mata tanaman-tanamannya akan tumbuh dan siap dipanen, dan akan bertumpuk-tumpuk seperti gunung. [2]

Dalam riwayat yang lain, ada sebuah percakapan yang sangat indah. Semoga setiap orang yang membaca atau mendengar percakapan indah ini menjadi bagian dari percakapan ini di akhirat kelak.

Allah swtakan berfirman kepada para penduduk surga: "Wahai penduduk surga! Mereka akan menjawab: "Disinilah kami, wahai Tuhan kami, dan semua kebaikan berada dalam genggaman-Mu." Allah swtakan berfirman: "Apakah kalian puas?” Mereka akan menjawab: "Bagaimana mungkin kami tidak puas sementara Engkau telah memberikan kepada kami apa-apa yang belum pernah diberikan pada setiap ciptaan lainnya." Allah akan berfirman "Maukah kalian Aku berikan sesuatu yang lebih baik daripada itu? Mereka akan berkata: "Ya Tuhan kami! Apakah yang bisa lebih baik daripada itu?” Allah akan berfirman: "Aku meridhai kalian selamanya dan aku tidak akan pernah murka dengan kalian." [3]


Penutup

Demikianlah bagaimana gambaran Surga dan Neraka dalam Qur’an dan Hadits, khususnya  mengenai ‘Percakapan antara Allah dengan penghuni Surga dan Neraka’ yang kini dapat Anda bayangkan dan rasakan dalam alam pikiran dan alam bathin hati yang paling dalam setelah mengikuti paparan diatas.
 
Diberitahukannya dengan perantaraan firman-Nya dalam ayat Al-Qur’an  dan Hadits Rasul-Nya, hal itu sebagai peringatan dan pengetahuan kita bersama bahwa hidup di Dunia mempunyai konsekuensi-konsekuensi tertentu yaitu sebagai akibat pekerjaan yang kita lakukan dan kemudian dibalasi-Nya terhadap pekerjaan-pekerjaan itu berupa kepercayaan (paham dan iman yang dipegang), niat (tujuan dari melakukan sesuatu pekerjaan), amalan-amalan ibadah kepada-Nya dan terhadap sesama manusia dan lingkungan alam dan pekerjaan-pekerjaan lain yang kita lakukan di Dunia.

Semoga ada manfaatnya bagi kita bersama bahwa Surga dan Neraka itu sungguh benar adanya. Surga dapat diperoleh bagi yang beriman kepada-Nya dan disertai berbuat kebaikan yang diridhai-Nya selagi berada di Dunia ini. Neraka diperoleh bagi mereka yang tidak mempercayai-Nya bahkan ingkar atau masabodoh terhadap peringatan, ajaran, dan perintah-Nya dan pekerjaan-pekerjaan lain yang buruk (yang tidak diridhai-Nya). Billahit  Taufiq wal-Hidayah. AFM




Catatan Kaki

[1] Sahih Bukhari
[2] Sahih Bukhari
[3] Sahih Bukhari

Sumber: islamreligion.com; lampuislam.org
Share: