Tuesday, January 31, 2017

Kisah Kapal Nabi Nuh Disusupi Iblis

Assalamu'alaikum...
Tentunya para pembaca blog kisal islami yang budiman ini masih ingat tentang Nabi as yang mendapat perintah dari Allah SWT agar membuat kapal besar yang bisa mengangkut semua pasang makhluk hidup.

Allah SWT akan mengirimkan bala kepada orang-orang yang tidak mempercayai kerasulan Nabi Nuh as. Nabi Nuh as diutus untuk menyampaikan bahwa risalah, hanya Allah SWT saja yang patut untuk disembah.

Manusia di bumi ketika itu tidak percaya sama sekali dengan risalah Nabi Nuh as hingga Allah SWT akan mengirimkan banjir bandang ke seluruh bumi.

Ketika kapal sudah jadi, Nabi Nuh as serta pengikutnya yang hanya sedikit mulai mengumpulkan makhluk hidup sepasang demin sepasang dan dinaikkan ke atas kapal.

Tanpa disadari oleh pengikut Nabi Nuh as, ternyata di dalam rombongan tersebut ada Iblis yang turut menumpang. Hanya Nabi Nuh as yang menyadari akan kedatangan musuh Allah SWT ini.

Ketika melihat Iblis, Nabi Nuh pun berdialog dengan Iblis. Dan ternyata memang Allah SWT memiliki rencana. Di situlah Iblis membeberkan startegi untuk memperdayai manusia.





Iblis Menyusup ke Kapal Nabi Nuh as


Bersama dengan semua pengikutnya, Nabi Nuh as mulai memperhatikan satu persatu seluruh pasangan makhluk hidup yang ada di bumi dan yang sudah dinaikkan ke kapal.


Hujan mulai turun membasahi bumi. Diperhatikannya satu persatu yang hadir di kapal. Tiba-tiba saja matanya tertuju kepada seorang laki-laki tua yang tak dikenalnya.

"Siapaksh Anda?" tanya Nabi Nuh as.
"Aku adalah Iblis, "jawab lelaki tua tersebut.
"Kenapa engkau mau ikut kami?" tanya Nabi Nujh as lagi.
"Aku ke sini bukan mau ikut kapalmu maupun ingin selamat bersamamu. Tapi aku hanya ingin mengganggu hati para pengikutmu. Biarlah tubuh mereka bersamamu asalkan hati mereka bersamaku, "jawab Iblis terus terang.






Mendengar pengakuan Iblis ini, Nabi Nuh as marah dan mencoba mengusirnya.

"Keluarlah wahai musuh Allah !" bentak Nabi Nuh asa.
Namun Iblis tak menjawabnya apakah mau tetap tinggal di kapal atau keluar dari kapal. Begitulah sedikit kisah Nabi Nuh as dengan Iblis ketika naik kapal.
Share:

Monday, January 30, 2017

Subhanallah! Ternyata Rasullulah Pernah Menyebut dan Mencintai Bangsa Indonesia?

BacaIntisari - Rasulullah Nabi Muhammad Saw pernah menyebut bangsa Indonesia dan mencintai bangsa Indonesia. Hal itu berasal dari salah satu guru, Prof Dr Al Muhaddits as-Sayyid Muhammad bin Alawi al Maliki dan Al Allamah al 'Arif billah Syaikh Utsman, bersama rombongan ulama berkunjung dan berziarah di Makam Rasulullah Saw.

Cerita dan kisah ini dilansir dari Islamcendekia dari berbagai sumber. Belum tahu fakta dan kebenaran kisah ini, tapi cerita ini tersebar secara viral di berbagai media sosial dan diyakini sebagai sebuah kebenaran.

Al-�Allamah Al-�Arifbillah Syaikh Syaikh Utsman

Berlanjut ke kisah ketika as-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki berziarah di makam Kanjeng Nabi Muhammad saw bersama rombongan. Suatu ketika, beliau terbuka mata batinnya. Beliau diberikan kasyaf oleh Allah sehingga terbukalah hijab, sehingga bertemu dengan Rasulullah Saw. 

Beliau melihat ada banyak orang yang berkerumun di belakang Nabi Muhammad Saw. Beliau bertanya kepada Rasulullah, "Ya... Rasulullah, siapa orang-orang itu?"

"Mereka adalah umatku yang aku sangat cintai," jawab Rasulullah.

Sebagian kelompok yang banyak jumlahnya, ditanyakan beliau. "Ya... Rasulullah, siapa mereka yang berkelompok begitu banyak itu?"

"Mereka adalah bangsa Indonesia yang banyak mencintaiku. Aku mencintai mereka," jawab Rasulullah Saw kembali.

Kalimat itulah yang tersebar viral di media sosial. Bahwa, banyak orang-orang Indonesia yang mencintai Nabi Muhammad Saw. Sebaliknya, Rasulullah Saw juga mencintai orang-orang Indonesia.

Meski istilah Indonesia baru terbentuk pada saat Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, tapi itulah rahasia gaib Allah. Kanjeng Nabi Muhammad dapat mengenali bangsa Indonesia dan begitu mencintainya, karena manusia-manusia Indonesia sangat mencintai Rasulullah Saw.

Setelah mendengar perkataan Rasulullah Saw yang mencintai bangsa Indonesia, As-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dikabarkan langsung terkejut, sekaligus terharu. Beliau langsung bertanya kepada jamaah: "Mana orang Indonesia? Aku sangat cinta kepada Indonesia."

Bukti kecintaan As-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki kepada orang-orang Indonesia, diwujudkan dengan membangun sebuah pesantren di Mekkah khusus untuk orang Indonesia.

Beliau sangat gembira bila ada ulama atau orang Indonesia yang singgah dan bersilaturahmi di rumahnya. Bahkan, tak jarang beliau memberikan hadiah atau kenang-kenangan kepada ulama atau orang Indonesia yang datang ke rumah beliau.

Kisah ini menjadi bukti bahwa Nabi Muhammad, Rasulullah Saw pernah menyebut bangsa Indonesia dan mencintainya. Subhanallah. Semoga cerita ini menginspirasi umat Muslim di Indonesia untuk selalu mengamalkan Islam sebagai agama yang dibawa Kanjeng Nabi Muhammad, meneladani perbuatan dan ajaran-ajaran Rasululullah untuk kemaslahatan dan kedamaian umat manusia. Amiin...


sumber : wajibbaca.com
Share:

Subhanallah! Siapa Sangka Ternyata Pusaka Tua Milik Suku Papua Ini Adalah Al Qur�an

BacaIntisari - Maasyaa Allah, ternyata Islam telah lama masuk ke bumi Papua sejak ratusan tahun yang lalu. Hal ini terbukti dengan masih adanya peninggalan-peninggalan ajaran Islam yang dipegang erat-erat oleh suku-suku di Papua sebagai sebuah hukum adat.

Sebagaimana dikutip dari catatan Almarhum Habib Munzir Al-Musawa pimpinan Majelis Rasulullah berjudul �Perjalanan Perjalanan Dakwah Majelis Rasulullah ke Wilayah Manokwari Papua, Irian Barat� pada 9 Oktober 2008, di sebuah wilayah antara Sorong dan Papua terdapat sebuah suku di pinggir pantai, kebanyakan di wilayah itu muslimin. Yang menarik adalah, tidak ada lagi di antara mereka yang mengajarkan Islam hingga turun temurun, sehingga mereka keturunan moyang Muslim, namun tidak tahu apa itu agama Islam.


Penduduk pesisir itu sudah tidak kenal syahadat, mereka hanya mengenal satu ajaran adat, yaitu tak boleh makan babi. Padahal babi adalah santapan yang masyhur di Irian, mereka menganggap itu hukum adat. Mereka tidak menyaddari bahwa itu merupakan bagian dari hukum Islam.

Ada satu hal yang sangat mencengangkan saat mengetahui bahwa kepala suku mempunyai satu barang yang dikeramatkan. Barang keramat itu adalah sebuah kotak yang menyimpan pusaka turun-temurun yang dipegang oleh kepala suku dari generasi ke generasi, mereka tak tahu benda apa itu.

Jauh sebelum Habib Munzir bertemu penduduk pesisir ini, sudah mulai banyak para nelayan Muslimin yang datang, mereka minta sebidang tanah pada kepala suku untuk Musholla, maka kepala suku mengizinkan. Lalu mereka berkunjung ke rumah kepala suku. Dalam sambutan hangat itu kepala suku menunjukkan pusaka yang disimpan ratusan tahun dan diwariskan dari datuk datuknya.

Ketika kotak itu dibuka, maka para nelayan Muslim pun kaget dan bertakbir, ternyata isinya adalah Al-Qur�an yang sudah sangat tua. Maasyaa Allah. Ternyata sejak berabad abad lamanya, mereka sudah Muslim, namun karena mungkin tak ada para da�i pengganti, maka ajaran Islam pun hilang dan tak lagi dikenali. Tinggallah pusaka yang diwasiati turun-temurun itu yang ada pada mereka, ternyata ia adalah Kitabullah, Al-Qur�anul Karim.

Dengan demikian, terbuktilah Islam telah lama masuk ke bumi Papua sejak ratusan tahun yang lalu. Peninggalan-peninggalan ajaran Islam yang dipegang erat-erat oleh suku-suku di Papua sebagai sebuah hukum adat adalah saksi bisu abadi.

Mengetahui itu, maka kepala suku ini pun kembali memeluk Islam. Tak lama kabar sampai kepada Koramil dan kecamatan, yang camat dan Danramil adalah Nasrani. Mereka memanggil kepala suku itu dan mendampratnya habis-habisan karena telah memberi sebidang tanah untuk Muslimin membangun Musholla.

Kepala suku dipaksa untuk mengusir mereka dan kepala suku tetap pada pendiriannya, maka kepala suku itu ditelanjangi hingga hanya celana dalamnya yang disisakan. Lalu ia disiksa dan dicambuki dengan kulit ikan pari, yang terkenal dengan kulitnya yang penuh duri tajam nan beracun. Qodarullah, Kepala suku tetap tidak mau mengubah keputusannya, ia tetap ingin mempertahankan pusaka Al-Qur�an dan tak mau mencabut izin untuk pembangunan Mushalla itu. Allahu Akbar.

Demikianlah torehan sejarah kasih Islam yang pernah hilang dari bumi Papua. Semoga kisah dari Almarhum Habib Munzir ini menjadi jalan kembalinya semangat kaum Muslimin, khususnya di Indonesia untuk menghidupkan Dakwah Nusantara hingga ke pelosok, seperti sedia kala. Allahu Musta�an. (adibahasan/arrahmah.com)
Share:

40 Hari Menjelang Kematian, Inilah Yang Akan Kita Rasakan Kelak! Semoga Allah Mengampuni

Kematian yaitu hal yang tentu dan akan menghampiri setiap mahluk yang bernyawa. Hal yang tidak di kenali hanya saat datangnya, karenanya adalah rahasia Allah SWT. Namun, walau kematian tak di kenali datangnya kapan, terlebih dulu kematian itu datang akan ada sinyal tanda yang mungkin saja saja dapat kita ketahui. Hanya saja umumnya seorang tak dapat menyadarinya.

Ada banyak tanda, lebih khusus 40 hari sebelumnya kematian menjemput, seorang akn alami tanda-tanda seperti di bawah ini :


40 hari menuju kematian
Tanda-tanda kematian ini bisa terlihat sesudah masuk saat asar, sisi pusat dari badan kita bakal berdenyut. Itu tandanya bila daun yang tercatat nama kita dari pohon yang terdapat di Arshy Allah swt. Telah gugur.

Lalu malaikat maut mengambil daun itu serta selekasnya bikin persiapan salah satunya mulai mengawasi kita setiap waktu. Serta sesekali malaikat maut memerlihatkan dianya pada orang yang bakal dicabut nyawanya dalam bentuk manusia, serta saat itu juga orang itu bakal terasa terkejud serta bingung lihat malaikat maut. Meskipun malaikat maut wujudnya cuma satu namun atas izin Allah swt, Dia bisa mencabut nyawa seorang kurun waktu yang berbarengan.

7 hari saat kematian akan datang
Sinyal ini terlihat sesudah masuk saat asar, sinyal tanda kematian ini hanya diberikan Allah swt Pada orang yang diuji Allah dengan Sakit, biasanya orang yang tengah sakit tidak berselera makan, mendadak inginkan makan. Ini yaitu isyarat dari Allah bila kematian memang " benar-benar sudah dekat.

3 hari, kematian diambang pintu
Disuatu waktu akan merasa denyutan didalam dahi kita, yaitu pada dahi kanan serta dahi kiri. Apabila tanda-tanda kematian ini bisa di rasa jadi sebaiknya berpuasalah kita kemudian. Supaya perut kita tak mengandung banyak najis, serta ini akan mempermudah orang lain utk memandikan jasad kita.
Kemudian juga mata hitam kita tak bersinar lagi, serta untuk orang yg sakit, hidungnya perlahan-lahan bakal masuk dalam, ini dapat terlihat terang apabila dilihat dari segi badan kita. Telinga bakal layu serta berangsur-angsur masuk dalam. Tapak kaki tegak berangsur-angsur lurus ke depan serta susah untuk ditegakkan lagi.

Satu hari sebelumnya kematian
Tanda-tanda kematian ini bisa berlangsung sesudah saat ashar, kita akan rasakan denyutan di bagian ubun-ubun, ini menyaratkan kita telah tak pernah lagi lihat saat ashar di besok harinya.

Tanda paling akhir, Kematian Menghampirimu.!
Kita bakal rasakan sejuk di bagian pusat, lalu turun ke pinggang serta senantiasa naik ke sisi halkum.
Pada sekarang ini baiknya kita kerap beristighfar memohon ampun pada Allah, dan beberapa kerap membaca syahadat. Membenahi hati, fokus fikiran kita hanya pada satu arah yaitu Allah swt.

Dengan hal tersebut semoga dengan sedikit pengetahuan mendekati kematian, kita memiliki kesiapan untuk menghadapinya. Akan tetapi, semuanya kembali ke Allah, jadi berdoalah agar kita dapat tahu tanda yang didapatkan oleh-Nya agar siap di Ajal nanti. Wallahu a�lam...


sumber : wajibbaca.com
Share:

Menurut Rasulullah, Inilah 3 Ciri Istri Pembawa Sial

BacaIntisari - Pernikahan merupakan ikatan pemersatu antara laki-laki dan perempuan untuk membina keluarga yang diridhai oleh Allah SWT. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan bagi para lelaki untuk dapat memilih calon istri yang sesuai dengan tuntunan agama. Sehingga dapat menjadikan kehidupan rumah tangga sebagai ladang pahala. 

Selain itu, seorang istri merupakan salah satu faktor penentu kesuksesan seorang suami. Dimana sikapnya yang lembut dan pribadinya yang shalehah dapat menjadi penyemangat bagi sang suami untuk bisa memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Akan tetapi, seorang istri juga berperan sebagai salah satu faktor yang bisa menghancurkan indahnya kehidupan rumah tangga.


Hal ini dapat terjadi apabila sang istri bersikap yang tidak baik terhadap suaminya. Bahkan dalam beberapa hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ath-Tabrani, Al-Bazzar serta Imam Al-Hakim menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah menyebutkan tentang 3 ciri wanita yang merupakan istri pembawa sial. Lantas, apasajakah ketiga ciri tersebut ? 

Dalam sebuah riwayat, disebutkan dari Sahal bin Saad juga bahwa Rasulullah SAW bersabda, �Jika (kesialan itu) terdapat pada sesuatu, maka ia terdapat pada kuda, istri, dan tempat tinggal.� (HR. Bukhari) 

1. Jika di lihat, dia menjengkelkan
Ciri pertama dari istri yang membawa sial adalah apabila dilihat, dia menjengkelkan. tentunya seorang suami sangat mengharapkan agar ketika ia melihat istrinya, maka timbullah rasa kasih sayangnya kepada sang istri. Akan tetapi, apabila disaat ia melihat istrinya, namun yang timbul adalah rasa jengkel, maka tentu saja hal ini akan berdampak kepada kehidupan rumah tangganya. 

Tidak bisa dipungkiri bahwa seorang suami yang telah letih bekerja mencari nafkah, tentunya mengharapkan agar sang istri menyambutnya dengan senyuman yang manis dan tubuh yang harum. Sehingga hal tersebut dapat mengurangi rasa lelah dan letihnya dalam bekerja. 

Akan tetapi, apabila ternyata sang istri justru tampil apa adanya dengan wajah yang cemberut, tubuh yang bau dan kumal, maka tentu saja sang suami akan merasa jengkel.  Sebab sang istri bukannya membantunya menghilangkan penat namun malah membuatnya semakin tidak bersemangat. 

Oleh sebab itulah, di dalam Islam sangat dianjurkan bagi seorang istri untuk selalu tampil menarik bagi suaminya, sehingga dapat menambah kecintaan sang suami terhadap istrinya. Dengan begitu rumah tangga akan semakin bahagia dan damai.  

2. Jika berkata, dia menyakiti
Ciri kedua seorang istri yang membawa sial adalah apabila ia berkata, maka semua perkataannya hanya menyakiti hati suaminya. Biasanya hal ini terjadi ketika seorang suami berbuat kesalahan yang menimbulkan kemarahan dari sang istri. Sehingga tidak jarang sang istri akhirnya mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati sang suami.

Padahal seorang istri sudah seharusnya bersikap dan bertutur kata yang lembut terhadap suaminya. Dan apabila ia sedang merasa marah terhadap sang suami, maka ada baiknya untuk tidak mengucapkan kata-kata yang akan menyakiti hati sang suami. 

3. Jika ditinggal pergi, ia berkhianat
Ciri terakhir seorang istri yang membawa sial adalah apabila sang suami pergi meninggalkannya, maka ia berkhianat. Seorang istri memiliki kewajiban untuk menjaga kehormatan dan harta suaminya disaat sang suami pergi. 

Sehingga apabila ternyata seorang istri justru berkhianat disaat sang suami sedang pergi, maka hal ini bukan saja akan menjadi kesialan bagi sang suami namun juga mendatangkan murka dari Allah SWT. 

Demikianlah 3 ciri istri yang membawa sial bagi suaminya. Akan tetapi perlu diketahui pula bahwa sejatinya sikap istri yang seperti ini bisa diubah. Oleh sebab itu, seorang suami memegang peranan yang sangat penting, karena salah satu kewajiban suami adalah mengayomi serta menuntun sang istri agar bisa menjadi pasangan hidup yang baik. 

Selain itu, seorang suami juga berkewajiban untuk memberikan pemahaman agama tentang kewajiban seorang istri terhadap suaminya. Sehingga sang istri dapat mengerti bahwa segala sikap dan perbuatannya tersebut adalah terlarang di dalam Islam. Dengan begitu sang istri dapat berubah, dan rumah tangga pun menjadi bahagia. 


sumber : palingyunik.blogspot.co.id
Share:

Suami yang Biarkan Istrinya Tak Berhijab, Tak akan Dilihat Oleh Allah di Akhirat

BacaIntisari - Suami mempunyai tanggung jawab besar kepada isteri dan anak-anaknya. Karena semua yang diperbuat anak dan isterinya saat nanti akan dimintai pertanggungjawabanya. Sebagai contoh, misal Anda baik, cantik, tapi ia tak mau menutup aurat? Wah, berarti sang suami harus ekstra sabar menasehati isterinya nih. Lho, kenapa yang repot-repot suaminya, jika sang isteri tidak menutup aurat? Jawabnya ada dalam firman-Nya:

�Katakanlah kepada orang laki�laki yang beriman, �Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya All�h maha mengetahui apa yang mereka perbuat.�


Katakanlah kepada wanita yang beriman, �Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera�putera mereka, atau putera�putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada All�h, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung,� (QS. An-N�r [24]:31).

Berdasarkan ayat di atas, perintah menutup aurat itu wajib diberlakuan untuk semua muslimah, termasuk isteri kita. Oleh karena itu, sebagai seorang suami yang sholeh dan bijak, tentu kita harus menasehati pasangan hidup kita agar tidak mendapatkan dosa karena melalaikan perintah Allah SWT di atas. Terlebih, sebagai seorang suami itu memiliki tanggungjawab untuk mendidik anak-anak dan isterinya agar menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dimana semua amanah itu kelak akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah SWT.

Selain itu, jika seorang suami membiarkan isterinya mengumbar aurat maka ia akan termasuk dalam salah satu ciri laki-laki yang tidak akan dilihat Allah SWT pada hari kiamat. Salah satunya adalah dayuts, yaitu laki-laki yang tidak punya rasa cemburu terhadap istrinya. Perbuatannya disebut diyatsah.

Rasulullah shallallahu �alaihi wa sallam bersabda:

�Ada tiga orang yang tidak akan dilihat Allah pada hari kiamat: orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang meniru gaya laki-laki, dan dayuts.�(HR. An Nasa�i dan Ahmad).

Adapun salah satu bentuk perbuatan diyatsah atau sikap laki-laki dayyuts yaitu membiarkan istrinya tidak menutup aurat. Sebab, menutup aurat adalah kewajiban seorang muslimah. Tidak ada satu pun ulama yang mengingkari kewajiban menutup aurat. Sedangkan aurat wanita menurut jumhur ulama adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan.

Oleh karena itu, jika kita sebagai seorang suami tidak ingin terkategori dalam ciri laki-laki dayuts, maka mulai saat ini kita nasehati isteri kita secara ma�ruf, baik langsung maupun tidak langsung.

Cara menasehati langsung misalnya dengan menjelaskan perintah Allah SWT tentang kewajiban menutup aurat bagi perempuan muslim, tentu menasehatinya dengan cara ma�ruf tanpa harus membentak-bentak atau memarahinya.

Sementara cara menasehati tidak langsung misalnya dengan memberikan video ceramah-ceramah atau buku-buku tentang kewajiban menutup aurat. Semoga kita para suami diberikan kesabaran dan kelapangan hati untuk mendidik isteri kita agar menjadi lebih baik lagi. Waallahu�alam...


sumber : wajibbaca.com
Share:

Saturday, January 28, 2017

Maria Ester Roman: Aku Menemukan Kedamaian Dalam Islam


Apa yang kualami saat ini berawal ketika aku masih berusia 20 tahun. Saat itu aku masih menyandang status sebagai mahasiswi. Aku mendengar tentang Islam dari beberapa temanku yang muslim.

Saat itulah pertama kali aku tahu, ada agama yang demikian. Karena rasa penasaran yang ada pada diriku, dan juga dikarenakan aku mulai mempertanyakan kebenaran agamaku, Katolik, aku mulai mempelajari Islam.

Aku mengajukan beberapa pertanyaan kepada temanku itu. Setiap pertanyaanku selalu berhasil mereka jawab. Semakin banyak yang kupelajari dan kuketahui, semakin bertambah pula keyakinanku akan kebenaran agama ini. Keputusan untuk memeluk agama ini pun datang begitu cepat, hanya dalam empat bulan saja. Namun hal itu tidak mudah.

Tentu tidak mudah mengganti identitas diri yang seumur hidup telah kupegang. Bukan karena aku tidak mau, tapi karena orang-orang telah mengenalku dengan identitas tersebut. Sulit bagiku untuk meyakinkan mereka bahwa cara pandangku, cara interaksiku (antara laki-laki dan perempuan, dll.), penampilanku, dll. akan berubah secara total.

Aku telah menekuni dunia modeling sejak masih sangat muda, saat usiaku 14 tahun. Dan entah bagaimana, aku mencintai dunia tersebut. Aku suka jadi pusat perhatian, menyukai kompetisi, kegelamoran, dan tata rias. Dengan segala pencapaian dan kesuksesanku di bidang itu, entah mengapa aku merasa ada yang salah. Ada sesuatu yang hilang, tapi aku tidak mampu mengetahui dengan tepat perasaan itu. Aku tidak mengetahui apa yang membuatku merasa hampa. Namun tidak lama kemudian aku sudah merasakan ketenangan dan kedamaian dengan kondisiku sekarang ini sebagai seorang muslimah.

Memeluk Islam

Aku telah mempertimbangkan beberapa opsi untuk diriku. Aku ingat kala itu aku sedang mengenakan toga wisudaku, lalu aku berkata pada diriku sendiri “Apa yang akan kulakukan setelah ini?”

Lalu di hari berikutnya, aku mengunjungi temanku dan kucurahkan semua kegelisahanku kepadanya. Saat aku hendak pulang, ia menutup nasihatnya dengan mengatakan, “Jangan khawatir Maria, ingatlah apa yang telah engkau lalui dan kemana engkau akan menuju. Tuhan pasti akan membimbingmu dengan cahaya hidayah-Nya”.

Saat ia menyelesaikan kalimatnya, aku membuka pintu meninggalkan rumahnya. Saat kubuka pintu, sinar matahari yang begitu kuat menerangiku. Aku mengartikan hal itu sebagai jawaban dari kegelisahanku. Saat itu juga kuputuskan untuk memeluk Islam. Di tempat itu, saat itu juga.

Reaksi Keluarga dan Teman

Sebagaimana prediksiku, kedua orang tuaku terkejut dengan apa yang telah terjadi padaku. Mereka tidak bisa memahami mengapa aku mengambil keputusan demikian. Namun mereka berusaha menenangkan diri untuk tidak berlebihan menyikapi hal itu.

Setelah beberapa tahun, akhirnya orang tuaku mulai memahami dan menerima kenyataan tentang diriku. Ketika mereka memasak daging babi, maka ibuku membuatkan menu khusus untukku. Ia juga selalu memberitahuku untuk mengenakan hijab di rumah, apabila ada tamu yang berkunjung.

Selain itu, ajaran Islam juga membuatku semakin patuh kepada kedua orang tuaku. Aku mulai mengerti dan menghargai kerja keras mereka sebagai generasi pertama orang Puerto Rico yang hijrah ke Amerika.

Teman-temanku banyak yang membujukku untuk berubah pendirian dari Islam. Namun aku selalu memohon istiqomah kepada Allah. Dan Allah pun menolongku. Aku tidak menyesal dan –insya Allah- tidak pernah merasa menyesal dengan pilihanku ini.

Aku merasa muak dengan kehidupanku sebelumnya. Dan saat ini, aku benar-benar telah menemukan kedamaian. Alhamdulillah, aku memiliki kesempatan dan aku telah memilih dan memanfaatkan kesempatan tersebut.

Islam membuatku menjadi pribadi yang rendah hati. Aku merasa lebih sederhan dan kesucianku lebih terjaga.

(fath/kisahmuslim.com/arrahmah.com/1001-Kisah Islami.com)
Share:

Thursday, January 26, 2017

Batu Hancur Jadi Debu Hanya Dengan Tiga Kali Pukulan

Anugerah yang hebat ini ternyata pernah dilakukan oleh seseorang yang pernah hidup di muka bumi. Batu begitu besarnya bisa hancur lebur hanya dengan tiga kali pukul saja.

Kisah ini terjadi pada masa Rasulullah SAW masih hidup. Tepatnya pada masa perang Khandaq. Untuk melindungi kaum muslimin, maka ada perintah dari Rasulullah SAW untuk membuat parit.

Parit tersebut segera dikerjakan oleh kaum muslimin dengan cara kerja gotong-royong. Nah, ketika sedang menggali parit inilah kaum muslimin mendapati kesulitan.





Persis di tengah-tengah galian parit, rupanya ada sebuah batu besar yang menghalagi penggalian. Satu persatu umat Islam mencoba untuk menghancurkan batu besar tersebut.

Namun hasilnya adalah nihil, tak bisa dipecahkan sama sekali. Kemudian kaum muslimin memberitahukan hal ini kepada Rasulullah SAW yang kala itu sedang memberti pengarahan kepada kaum muslimin lainnya.

"Ya Rasulullah, ada sebuah batu besar yang menghalangi kerja kami, " kata seorang kaum muslimin.


Mendengar penuturan tersebut, kemudian Rasulullah SAW turun ke dalam parit dan melakukan pukulan sebanyak tiga kali pukulan kepada batu besar tersebut dengan menggunakan sebuah pangkur atau sejenis cangkul.

Pada pukulan pertama, semua orang melongo karena batu besar sebesar kerbau tadi terpecah menjadi sepertiga bagian.
"Alhamdulillah, kunci-kunci Syria telah diberikan kepadaku, "ucap Rasulullah SAW pada pukulan pertama.






Kemudian dipukullah lagi batu besar tersebut untuk yang kedua kalinya. Dengan pukulan yang kedua ini, maka terpecahlah batu tersebut menjadi berkeping-keping.
"Alhamdulillah, kunci-kunci Persia telah diberikan kepadaku. Demi Allah, aku melihat istana putih madani, "tutur Rasulullah SAW.

Kemudian Rasulullah SAW memukul lagi untuk yang ketiga. Pada kali ini, kepingan-kepingan batu menjadi hancur lebur.
"Alhamdulillah, aku telah diberikan kunci-kunci Yaman. Demi Allah, aku sekarang dapat melihat gerbang Sana'a, "kata Rasulullah SAW.

Subhanallah...
Suatu mukjizat yang tiada tara diberikan kepada junjungan kita, Rasulullah SAW.
Share:

Wednesday, January 18, 2017

Cara Imam Syafi'i Hormat Kepada Gurunya

Kisah islamiah memang teladan yang baik untuk semua umur. Kali ini ada sebuah kisah singkat bagaimana seorang Imam Syafi'i begitu dalamnya memiliki rasa hormat kepada gurunya.

Imam Syafi'i ini nama sebenarnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Idris asy-Syafi'i al-Muththalibi al-Qurasyi merupakan pendiri madzhab Syafi'i.


Dikisahkan, ketika itu Imam Syafi'i sedang mengajar santri-santrinya di kelas. Namun tiba-tiba saja beliau dikejutkan dengan kedatangan seorang pria yang berpakaian lusuh, kumal dan kotor.



Seketika itu juga, Imam Syafi'i mendekati dan kemudian memeluknya.

Para sanrti kaget bukan kepalang, rasa heran melihat pemandangan tersebut, dimana gurunya telah memeluk orang berpakaian kumal serta lusuh tersebut.

Salah seorang santri Imam Syafi'i bertanya,
"Siapakah dia wahai guru, sampai engkau memeluknya erat-erat. Padahal ia kumuh, kotor serta menjijikkan?"




Imam Syafi'i menjawab,
"Beliau adalah guruku. Ia telah mengajariku tentang perbedaan antara anjing yang cukup umur dengan anjing yang kecil. Pengetahuan itulah yang membuatku bisa menulis buku fiqih ini."

Sungguh mulia akhlak Imam Syafi'i tersebut. Beliau sangat menghormati semua guru-gurunya, meskipun gurunya tersebut berasal dari kalangan rakyat biasa.

Subhanallah...
Share:

Friday, January 13, 2017

Dialog Malaikat dan Pengusaha

Assalamu'alaikum wr.wb.
Pada kesempatan malam ini, blog kisah teladan islami akan mengambil tema tentang dialog, dan kali ini adalah dialog antara Malaikat dan seorang pengusaha.
Bagaimana dialog serta kisahnya bisa di simak di bawah ini.

Malaikat Maut

Kisahnya.
Ada seorang pengusaha sukses terjatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke, sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang Malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya. Malaikat memulai pembicaraan,

"Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia."
"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang ..." kata si pengusaha ini dengan yakinnya.

Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.
Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya, dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "Apakah besok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit."

Dengan lembut si Malaikat berkata,
"aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi, rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu."

Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra-putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka.

Malaikat berkata,
"Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua, itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu."



Istri Pengusaha Berdoa.
Kembali terlihat di mana si istri sedang berdoa jam 2:00 dini hari,
"Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik. Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar di hadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah dan hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri."

Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat.
Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini . . . timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.

Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa tapi waktunya sudah terlambat. Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang.

Dengan setengah bergumam dia bertanya,
"Apakah di antara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"

Jawab si Malaikat,
"Ada beberapa yang berdoa buatmu tapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini, itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik, bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah."

Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia, tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam.

Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata,
"Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu. Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00."

Dengan terheran-heran dan tidak percaya,si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.

"Bukankah itu Panti Asuhan?" kata si pengusaha pelan.
"Benar, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri."




"Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu."

Sahabatku, cerita ini hanyalah sebuah gambaran agar kita lebih instropeksi diri. Saya membayangkan ketika diri saya mati nanti, apakah orang disekeliling saya akan kehilangan, atau sebaliknya mereka mengabaikan atas kematian saya, atau yang paling parah apakah mereka bersyukur malah?

Mari sahabatku, mumpung kita masih diberi umur, lakukanlah yang terbaik untuk orang-orang di sekitar kita, kaena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya.

Dan satu lagi, janganlah kita meremehkan sedekah, sesuai cerita diatas, justru sedekahnya yang menyelamatkan pengusaha tersebut.

Akhirnya, admin mengucapkan selamat menyambut tahun baru 2013, isilah malam tahun baru ini dengan kebaikan sahabatku.
Semoga bermanfaat.
Share:

Thursday, January 12, 2017

Perempuan Penjual Susu dan Pelajaran Berharga

Perempuan Penjual Susu dan Pelajaran Berharga ~ Umar bin Khattab ra adalah orang yang tidak memandang seseorang dari pekerjaannya, keturunannya, hartanya, atau yang lainnya. Ia lebih memperhatikan nilai seseorang dari kepribadiannya. Oleh karena itu, ketika memilihkan istri untuk anaknya, Ashim, ia menunjukkan seorang gadis anak penjual susu, karena ia mengetahui bahwa gadis itu memiliki kepribadian yang baik dan beriman, meskipun keadaan hidupnya sulit, miskin harta dan kedudukan, namun gadis itu telah mencapai derajat ihsan. Ia bersungguh-sungguh dalam menyembah Allah SWT seolah-olah melihat-Nya, dan kalaupun ia tidak melihat-Nya, ia yakin kalau Allah SWT melihatnya.


Alkisah, Umar bin Khattab sedang meninjau keadaan rakyatnya pada suatu malam. Ia mendengar seorang perempuan menyuruh anak perempuannya agar mencampur susu dengan air sebelum di jual. Tetapi, anak perempuan itu menjawab, "Ibu, apakah engkau tidak pernah mendengar apa yang dikatakan Amiril Mukminin Umar ra...?" Ia menjawab, "Apa yang dikatakannya ?" Anaknya menjawab, "Ia melarang untuk mencampur susu dengan air sebelum dijual." Mendengar jawaban putrinya, ibu tersebut tidak memperdulikannya, malahan ia kembali menyuruh anaknya untuk mencampur susu dengan air, karena yakin Umar tidak akan mengetahuinya, begitu pula dengan para pembantunya.

Anak perempuan itu lalu menjawab, "Ibu, jika Umar tidak melihat kita melakukan itu, Allah-lah yang melihat. Demi Allah, aku tidak akan pernah di hadapannya, sementara menentang di belakangnya !"

Mendengar percakapan antara ibu dan anak gadisnya, Umar pulang dengan hati menyimpan sesuatu. Pagi harinya, Umar memangggil putranya, Ashim, seraya berkata, "Pergilah ke tempat ini dan itu, disana ada seorang gadis. Jika ia belum menikah, maka nikahilah. Semoga Allah akan memberi keturunan yang diberkahi."

Benar firasat Umar ra, Ashim akhirnya menikah dengan gadis itu dan mereka dikaruniai anak putri, Umm Ashim, yang kelak dinikahi Abdul Aziz bin Marwan. Dari pasangan ini, lahirlah Umar bin Abdul Aziz, seorang Khalifah yang dikenal keadilan dan kesalehannya.
Hikmah :
Nabi Muhammad saw ketika berdagang tidak pernah membohongi para pembeli. Beliau mengajarkan kepada umatnya untuk selalu ramah dan jujur ketika melayani pembeli. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, hendaklah kita meneladani perbuatan beliau dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber : Hani Al Haj, 1001 Kisah Teladan
 
Share:

Wednesday, January 11, 2017

Contoh Kisah Sifat Amanah Dalam Jual Beli

Amanah artinya adalah dapat dipercaya. Amanah itu juga berarti pesan yang dititipkan dapat disampaikan kepada orang yang berhak. Amanah yang wajib ditunaikan oleh setiap orang adalah hak-hak Allah SWT.

Amanah ini sangat berkaitan dengan tanggungjawab. Dan biasanya orang yang menjaga amanah adalah orang yang bertanggungjawab, dan begitu pula sebaliknya.

Di bawah ini ada suatu kisah yang mengingatkan kepada kita akan pentingnya menunaikan amanah. Kisah teladan ini ditulis oleh Muhammad Sa'id Mursi dan Qasim Abdullah Ibrahim dalam kisah teladan tokoh besar.

Kisahnya.

Pada zaman dahulu ada orang yang bernama Muhammad Ibnu al-Munkadir yang memiliki toko busana berbagai jenis gaun yang harganya mahal, mulai dari yang lima dirham hingga sepuluh dirham.

Nah, suatu ketika, Muhammad Ibnu al-Munkadir pulang ke rumah. Toko dijaga oleh pelayannya. Saat ada konsumen toko yang mau membeli gaun yang sebenarnya harganya lima dirham, pelayan itu malah menjualnya dengan harga sepuluh dirham.
Ketika hal tersebut diketahui oleh Muhammad Ibnu al-Munkadir, ia segera mencari si pembeli sampai waktu yang lumayan lama. Ketika sudah bertemu, Muhammad Ibnu al-Munkadir berkata,
"Pelayanku telah salah jual. Ia telah menjual baju kepada Anda seharga sepuluh dirham, padahal harganya cuma lima dirham."

Si pembeli berkata,
"Tidak apa-apa Tuan, saya ikhlas kok."

Muhammad Ibnu al-Munkadir menjawabnya,
"Ya, Anda rela. Akan tetapi aku tidak rela sampai kita sama-sama rela. Anda pilih salah satu dari tiga usulan. Anda ambil baju yang senilai sepuluh dirham, atau kembalikan uang yang lima dirham itu atau Anda kembalikan baju kami dan Anda akan menerima dirham milik Anda."



Lelaki itu menimpali,
"Kembalikan kembalian lima dirham milikku saja."

Muhammad Ibnu al-Munkadir segera memberikan lima dirham milik lelaki itu kemudian segera pulang. Si pembeli itu bertanya-tanya dalam hati,
"Siapakah orang tadi ya?"

Setelah bertanya ke orang-orang...
"Ia adalah Muhammad Ibnu al-Munkadir."




Lelaki pembeli itu kemudian berkata,
"Laa ilaaha illallah....orang inilah yang kami cari-cari di padang sahara sana bila kami kelaparan."

Subhanallah....
Masih adakah orang seperti beliau di zaman serba modern ini...?
Wallahu A'lam...
Share:

Wednesday, January 4, 2017

Merekalah Orang-orang Yang Mencintai Nabi


Cinta Nabi. Kalimat sederhana yang begitu dalam maknanya. Dua kata yang bisa membuat orang menebusnya dengan dunia dan seisinya. Karena memang demikianlah hakikinya. Nabi Muhammad ﷺ wajib lebih dicintai dari orang tua, istri, anak, dan siapapun juga.

Flashdisk Yufid.TV
Namun, kecintaan kepada Nabi Muhammad ﷺ bukanlah sesuatu yang bebas ekspresi. Tetap ada aturan yang indah dan elegan. Tidak boleh berlebihan dan juga menyepelekan. Tidak boleh mengada-ada. Karena beliau begitu mulia untuk dipuja dengan sesuatu yang bukan dari ajarannya.

Allah ﷻ berfirman,

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا

“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS:An-Nisaa | Ayat: 69).

Imam al-Baghawi rahimahullah dalam tafsirnya mengatakan, “Ayat ini turun terkait dengan kisah Tsauban bin Bujdad radhiallahu ‘anhu bekas budak Rasulullah ﷺ. Ia sangat mencintai Nabi ﷺ. Suatu hari ia menemui Nabi ﷺ, rona wajahnya berbeda. Menyiratkan kekhawatiran dan rasa sedih yang bergemuruh.

Rasulullah ﷺ bertanya, ‘Apa yang membuat raut wajahmu berbeda (dari biasa)’?

‘Aku tidak sedang sakit atau kurang enak badan. Aku hanya berpikir, jika tak melihatmu, aku sangat takut berpisah denganmu. Perasaan itu tetap ada, hingga aku melihatmu. Kemudian aku teringat akhirat. Aku takut kalau aku tak berjumpa denganmu. Karena engkau di kedudukan tinggi bersama para nabi. Dan aku, seandainya masuk surga, aku berada di tingkatan yang lebih rendah darimu. Seandainya aku tidak masuk surga, maka aku takkan melihatmu selamanya’, kata Tsauban radhiallahu ‘anhu.

Kemudian Allah ﷻ menurunkan ayat ini.

Mereka Yang Mencintai Nabi

Suatu hari, Abdullah bin Zaid radhiallahu ‘anhu, sedang berkebun di perkebunannya. Kemudian anaknya datang, mengabarkan kalau Nabi ﷺ telah wafat. Ia berucap,

اللهم أذهب بصري تى لا أرى بعد حبيبي محمدًا أحدًا

“Ya Allah, hilangkanlah penglihatanku. Sehingga aku tidak melihat seorang pun setelah kekasihku, Muhammad.” Ia katupkan dua tapak tangannya ke wajah. Dan Allah ﷻ mengabulkan doanya (Syarah az-Zarqani ‘ala al-Mawahib ad-Diniyah bi al-Manhi al-Muhammadiyah, Juz: 8 Hal: 84).

Tak ada pemandangan yang lebih indah bagi para sahabat melebihi memandang wajah Rasulullah ﷺ. Abdullah bin Zaid ingin, pandangan terakhirnya adalah wajah Nabi. Saat memejamkan mata, ia tak ingin ada bayangan lain di benaknya. Ia hanya ingin muncul wajah yang mulia itu.

Bilal radhillahu ‘anhu, seorang sahabat dari Habasyah. Muadzin Rasulullah ﷺ. Cintanya pada sang Nabi terus bertumbuh hingga maut datang padanya. Sadar akan kehilangan Bilal, keluarganya bersedih dan mengatakan, “Betapa besar musibah”!

Bilal menanggapi, “Betapa bahagia! Esok aku berjumpa dengan kekasih; Muhammad dan sahabat-sahabatnya.” (Rajulun Yatazawwaju al-Mar-ata walahu Ghairuha, No: 285)

Cinta sahabat Nabi telah membuat kita malu. Cinta mereka begitu tulus. Tak jarang cinta kita hanya mengaku-ngaku.

Al-Hawari, Abdullah bin Zubair. Apabila ada yang menyebut Nabi ﷺ di sisi Abdullah bin Zubair radhiallahu ‘anhu, ia menangis tersedu, hingga matanya tak mampu lagi meneteskan rindu dan kesedihan (asy-Syifa bi Ta’rifi Huquq al-Musthafa, Hal: 402).

Demikian juga dengan sahabiyat (sahabat wanita). Cinta mereka kepada Rasululllah ﷺ tak kalah hebatnya dari sahabat laki-laki. Ada seorang wanita Anshar; ayah, suami, saudara laki-lakinya gugur di medan Perang Uhud. Bayangkan! Bagaimana perasaan seorang wanita kehilangan ayah, tempat ia mengadu. Kehilangan suami, tulang punggung keluarga dan tempat berbagi. Dan saudara laki-laki yang melindungi. Ditambah, ketiganya pergi secara bersamaan. Alangkah sedih keadaannya.

Mendengar tiga orang kerabatnya gugur, sahabiyah ini bertanya, “Apa yang terjadi dengan Rasulullah ﷺ”?

Orang-orang menjawab, “Beliau dalam keadaan baik.”

Wanita Anshar itu memuji Allah dan mengatakan, “Izinkan aku melihat beliau.” Saat melihatnya ia berucap,

كل مصيبة بعدك جلل يا رسول الله

“Semua musibah (selain yang menimpamu) adalah ringan, wahai Rasullah.” (Sirah Ibnu Hisyam, Juz: 3 Hal: 43).

Maksudnya apabila musibah itu menimpamu; kematian dll. Itulah musibah yang berat.

Amr bin al-Ash radhiallahu ‘anhu mengatakan, “Taka da seorang pun yang lebih aku cintai melebih Rasulullah. Dan tak ada seorang pun yang lebih mulia bagiku selain dirinya. Aku tidak pernah menyorotkan penuh pandanganku padanya, karena begitu menghormatinya. Sampai-sampai jika aku ditanya, tentang perawakannya, aku tak mampu menggambarkannya. Karena mataku tak pernah memandangnya dengan pandangan utuh.” (Riwayat Muslim dalam Kitab al-Iman No: 121).

Sebagaimana kita saksikan, seorang pengawal kerajaan menundukkan wajahnya ketika berbicara dengan sang raja. Karena menghormati dan memuliakan rajanya. Amr bin al-Ash lebih-lebih lagi dalam memuliakan dan mengagungkan Nabi ﷺ.

Adakah pengagungan yang lebih hebat dan lebih luar biasa. Selain pengagungan para sahabat Nabi Muhammad ﷺ terhadap beliau?

Cinta Nabi Harus Mencintai Sahabatnya

Mencintai Nabi ﷺ berkonsekuensi mencintai sahabatnya. Abdullah bin al-Mubarak mengatakan, “Ada dua jalan, siapa yang berada di atasnya, ia selamat. Ash-shidqu (jujur) dan mencintai sahabat Muhammad ﷺ.” (asy-Syifa bi Ta’rifi Huquq al-Musthafa, Hal: 413).

Ayyub as-Sikhtiyani rahimahullah (tokoh tabi’in) mengatakan, “Siapa yang mencintai Abu Bakar, ia telah menegakkan agama. Siapa yang mencintai Umar, ia telah memperjelas tujuan. Siapa yang mencintai Utsman, ia telah meminta penerangan dengan cahaya Allah. Dan siapa yang mencintai Ali, ia telah mengambil tali yang kokoh. Siapa bagus sikapnya terhadap sahabat Muhammad ﷺ, ia telah berlepas diri dari kemunafikan. Siapa yang merendahkan salah seorang dari mereka, ia adalah seorang ahli bid’ah yang menyelisihi Sunnah dan salaf ash-shaleh. Aku khawatir amalnya tidak naik ke langit (tidak diterima), hingga ia mencintai semua sahabat. Dan hatinya bersih terhadap mereka.” (ats-Tiqat oleh Ibnu Hibban No:680).

Mencintai Rasulullah ﷺ adalah kedudukan mulia. Umat Islam berlomba-lomba mencintai beliau. Kecintaan kepada beliau menguatkan hati. Gizi bagi ruh. Dan penyejuk jiwa. Mencintai beliau adalah cahaya. Tak ada kehidupan bagi hati kecuali dengan mencintai Allah dan Rasul-Nya.

Kita melihat orang-orang yang cinta nabi, mata mereka berbinar bahagia. Jiwa mereka syahdu. Hati mereka tenang. Mereka menikmati rasa cinta itu. mereka menjadi mulia di dunia dan berbahagia di akhirat. Mereka tahu bagaimana rasa yang namanya bahagia itu. Keadaan sebaliknya bagi mereka yang tidak mencintai Nabi. Mereka merasakan kegundahan. Jiwa yang hampa. Perasaan yang sakit. Dan rugi.

Dalam Zadul Ma’ad, Ibnul Qayyim rahimahullah, mengatakan, “Maksudnya adalah sekadar mana seseorang mengikuti Rasul. Setingkat itu pula kadar kemuliaan dan pertolongan. Sebatas itu pula kualitas hidayah, kemenangan, dan kesuksesan. Allah ﷻ memberi hubungan sebab-akibat, kebahagiaan di dunia dan akhirat adalah dengan mengikuti Nabi. Dia menjadikan kesengsaraan di dunia dan akhirat bagi yang menyelisihi sang Nabi. Mengikutinya adalah petunjuk, keamanan, kemenangan, kemuliaan, kecukupan, kenikmatan. Mengikutinya adalah kekuasaan, teguh di atasnya, kebaikan hidup di dunia dan akhirat. Menyelisihinya adalah kehinaan, ketakutan, kesesatan, kesengsaraan di dunia dan akhirat.”

Renungan

Setelah mengetahui bagaimana hebatnya cinta dan pengagungan para sahabat terhadap Rasulullah ﷺ, tentunya kita semakin bersemangat untuk meneladani cara mereka mencintai Nabi. Cara yang tidak berlebihan dan tidak menyepelekan. Cara mereka mencintai diridhai oleh Nabi.

Mereka menangis, tidak berani menyorotkan pandangan, bahagia dengan keselamatan beliau, dll. tapi mereka tak pernah melakukan perayaan maulid Nabi yang dianggap bukti cinta padanya. Mereka tak pernah merayakan suatu ‘amalan’ di hari kelahiran sang tauladan yang katanya adalah pengagungan.

Apakah kita yang belajar dari mereka cara mencintai Nabi ataukah sebaliknya?

Demikianlah kita anak-anak akhir zaman. Sering menyebut cinta, tapi kita tak tahu apa artinya mencintai. Akhirnya, semakin marak perayaan, umat tak kunjung juga mengkaji hadits-hadits Nabi. Lihatlah sekitar kita sebagai renungan dan bukti.

Oleh Nurfitri Hadi (@nfhadi07)
Artikel www.KisahMuslim.com


Share:

Sunday, January 1, 2017

SUBHANALLAH !! Ternyata Sungguh Beruntung Bunda Jika Anak Pertama Anda Adalah Perempuan,, InI Dalil nya.. Pembawa Berkah Bagi Keluarga

Karena anak adalah hibah dari Allah, sementara manusia hanya bisa meminta. Sehingga yang lebih penting adalah berusaha mensyukuri kehadiran semua anaknya.



“Hanya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki.” (QS. as-Syura: 49)

Dalam ayat ini, ketika Allah menceritakan nikmat anak yang Allah berikan kepada hamba-Nya, Allah awali dengan anak perempuan, baru anak lelaki.

Sebagian ulama memahami, urutan ini bukan tanpa makna. Artinya, bisa jadi mereka yang dikaruniai Allah anak perempuan sebagai anak pertama, itu merupakan tanda kebaikan untuknya.

Al-Qurthubi dalam tafsirnya membawakan keterangan sahabat Watsilah bin al-Asqa’,

“Bagian dari keberkahan wanita, ketika dia melahirkan anak pertamanya berjenis kelamin perempuan, sebelum anak laki-laki. Karena Allah berfirman, (yang artinya): “Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki”. Dalam ayat ini Allah mulai dengan anak perempuan.” (Tafsir al-Qurthubi, 16/48).

Hadisnya Dhaif
Terdapat riwayat yang marfu’ dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyebutkan bahwa keberkahan wanita, ketika anak pertamanya perempuan. Namun semua riwayat marfu’ ini statusnya dhaif.

Diantaranya, disebutkan asy-Syaukani dalam tafsirnya, riwayat yang dibawakan Ibnu Mardawaih dan Ibnu Asakir dari Watsilah bin Asqa’ secara marfu’,“Bagian dari keberkahan wanita, anak pertamanya perempuan. Karena Allah berfirman (yang artinya), “Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki.” (Fathul Qadir, 4/776)

Demikian pula diriwayatkan ad-Dailami dalam musnadnya dari Aisyah secara marfu’,

“Bagian dari keberkahan wanita kepada suaminya, mahar yang murah dan anak pertama perempuan”. (hadis ini di-dhaif-kan as-Sakhawi dalam al-Maqashid al-Hasanah).

Terlepas dari status hadisnya yang bermasalah, anak adalah anugrah dari Allah. Sementara manusia tidak memiliki pilihan untuk menentukan jenis kelamin buah hatinya. Karena anak adalah hibah dari Allah, sementara manusia hanya bisa meminta. Sehingga yang lebih penting adalah berusaha mensyukuri kehadiran semua anaknya.

Para ulama menilai keberuntungan bagi yang memiliki anak perempuan, untuk membangun sikap optimis terhadap setiap anugrah yang Allah berikan. Agar jangan sampai muncul perasaan sial, seperti yang diyakini masyarakat jahiliyah.

Allah ceritakan karakter mereka dalam al-Qur’an, “Apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. ( ) Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?.” (QS. an-Nahl: 58 – 59)





Sumber: beradab.com


Share:

Luar Biasa Tersentuh ! Infokan Ke Pasangan Sis ! Maafkan Aku yang Tidak Cantik, Tapi Aku Yakin Diciptakan dengan Kelebihan Untukmu

Sebagian wanita terlahir cantik, sementara sisanya mengagumkan. Bila benar begitu mungkin aku adalah tipe yang kedua. Aku tidak terlahir dengan paras ayu. Namun aku percaya, cinta dan nyaman tidak mengenal paras. Dan aku yakin setiap hal diciptakan dengan kelebihan untuk menutupi kekurangannya masing-masing.



Sayang, mungkin nanti kau tertarik padaku bukan dari fisikku. Mungkin dari keberanianku, tulisan-tulisan absurdku, suaraku, lukisanku atau mungkin juga kebaikan hatiku. Tapi kupastikan, segala sesuatu yang ada di dalam diriku akan melengkapimu. Bukan hanya sekedar ketulusan, ada sesuatu yang tak kau temukan di diri orang lain.

Ku akui kecantikan memang poin penting bagi seorang wanita. Suatu kebanggaan bukan memiliki seorang pasangan yang cantik. Dan kau tidak akan temukan itu pada diriku. Tapi tenanglah, kubuktikan padamu betapa aku bisa lebih dari sekedar cantik. Sampai akhirnya kau rengkuh aku dalam pelukmu kemudian berkata 'aku bangga memilikimu'.

Terkadang aku sering merasa iri, kenapa Tuhan tak menciptakanku seperti mereka. Karena mereka yang cantik banyak disanjung, banyak dicintai, banyak dibanggakan. Sementara aku, selalu dinomor duakan, bahkan seringkali hanya sebagai bayangan saja. Maka mungkin kau akan sedikit kesulitan menemukanku di hamparan lautan manusia nantinya.

Sayang, untuk membahagiakanku kau tak perlu membeli perhiasan mahal, membawaku ke salon kecantikan atau membelikanku baju-baju bermerk agar aku lebih terlihat cantik. Pada sadarnya aku sudah seperti ini dan aku lebih suka hal sederhana. Aku si wanita tidak cantik lebih suka diajak menghabiskan waktu bersama di atas hamparan rumput di bawah hamparan langit.

Nanti bila kau diciptakan untuk menua bersamaku, kumohon jangan berkecil hati. Tuhan tidak menciptakanku untuk membuatmu kecewa, tapi berbahagia. Ku usahakan bagaimanapun caranya. Mungkin aku tidak indah, tapi lihatlah sekali lagi saja, mungkin yang kau cari selama ini ada di dalam diriku.

Dari seorang wanita yang tidak cantik.




Sumber  : hipwee
Share: